Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Guru

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Lebaran? Tak Perlu Beli Baju Baru Cukup Buka Almarimu Temukan Kembali Baju Kesayanganmu

18 April 2023   14:24 Diperbarui: 18 April 2023   14:26 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebaran? Tak Perlu Beli Baju Baru Cukup Buka Almarimu Temukan Kembali Baju Kesayanganmu
Lebaran? Tak Perlu Beli Baju Baru, Cukup Buka Almarimu Temukan Baju Kesayanganmu - Sumber : kompas.id

"Tenang aja! Bukan jadi sebuah keharusan kok beli baju baru buat lebaran."

Makin dekat dengan lebaran kok makin nggak tenang ya? Fokus semakin menipis karena munculnya banyak godaan. Godaan apa? Jelas hal yang mengganggu adalah godaan untuk berbelanja. THR sudah cair, lalu bingung mau digunakan untuk apa. Lazimnya digunakan untuk membeli keperluan lebaran dan tak terlewat juga baju baru untuk hari raya. Benar-benar godaan di Bulan Ramadhan menjelang lebaran semakin kuat. Bukan sekadar lapar dan dahaga saja, godaan nafsu berbelanja semakin menjadi. Perlu benteng diri yang kuat. Mindset bahwasannya berlebaran tak harus mengenakan baju baru harus dibangun sebagai benteng diri. Tak perlu khawatir, tak perlu cemas, dan tak perlu insecure sebab melihat orang-orang di sekitar kita yang mempersiapkan baju barunya untuk merayakan lebaran bersama keluarga. Tenang saja! Bukan jadi sebuah keharusan kok memakai baju baru di saat lebaran.

Tetap Tampil Keren dengan Baju Lamamu 

Sebenarnya banyak alasan mendasar untuk tidak membeli baju baru untuk lebaran. Misalkan saja tentang prinsip menjaga kestabilan finansial di saat lebaran, mengingat pengeluaran jelas begitu besar tak seperti biasanya. Lalu pertimbangan overload jasa pengiriman jika harus memaksakan membeli baju baru melalui marketplace. Hal seperti ini yang menjadi pertimbangan sebagai benteng diri agar tidak terjebak perilaku boros dan menggeser mindset bahwasannya saat lebaran harus memakai baju baru. Esensi dari perayaan lebaran itu sendiri bukankah tentang peningkatan ketakwaan?

Tak memakai baju baru tetap bisa tampil keren kok di saat lebaran. Setidaknya foto-foto bersama keluarga besar tetap bisa terlihat kece. Coba kembali membuka almari dan temukan baju-baju kesayangan yang tersimpan rapi di dalamnya. Perlahan saja, yakinlah pasti akan menemukan pakaian terbaik yang mungkin saja sebelumnya jarang sekali dipakai. 

Tak Perlu Baru, Bersih, Laik Pakai, dan Sesuai Syariat adalah Prioritas Utama

Ketika membongkar kembali almari dan menemukan baju yang cocok, pastikan beberapa hal berikut. Baju yang dipakai beserta asesorisnya pastikan laik pakai. Laik pakai dalam hal ini salah satunya masih muat atau tidak. Karena jika baju yang dipakai kekecilan atau malah mungkin kebesaran perlu sentuhan sedikit agar dapat dikenakan dengan baik, jika kebesaran mungkin bisa dipermak disesuaikan. Selanjutnya, pastikan kebersihannya. Ketika digunakan untuk sholat ied, baju yang dipakai harus benar-benar bersih dan terbebas dari najis sebagai syarat sahnya sholat yang dilakukan. Kemudian yang terakhir adalah harus menutup aurat sesuai dengan syarat sahnya sholat. Sebagai tambahan, jangan lupa semprotkan parfum dengan harum favorit.

Lebaran bukan soal baju baru namun soal derajat takwa yang baru. Tak perlu insecure melihat orang-orang di sekiling kita sibuk berbelanja baju baru. Buka saja almari dan temukan kembali pakaian-pakaian kesayangan yang dulu jarang terpakai. Yakinlah tetap mampu tampil keren dan sesuai syariat di waktu lebaran bersama keluarga. (prp)

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun