4 Langkah Menggapai Puasa Ramadan Penuh Kenikmatan
Pembersihan rohani/spiritual selama Ramadan dimulai dengan Takwa. Apa itu Takwa?
Takwa adalah hati-hati dalam bertindak karena takut kepada Allah. Orang yang bertakwa melakukan apa yang diperintahkan Allah dan tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dimurkai Allah.
Misalnya, Umar yang sudah baligh berpuasa untuk pertama kalinya. Meskipun di rumahnya tersedia makanan dan minuman, dan seandainya dia memakannya tidak ada orang lain yang tahu, namun Umar tetap tidak makan dan minum karena dia tahu bahwa Allah selalu melihatnya.
Maka sebagaimana Umar tidak makan dan minum karena berpuasa dan ia tahu bahwa Allah mengawasinya, ia juga tidak melakukan hal-hal lain yang tidak diperbolehkan seperti berbohong, memfitnah, mencuri, dll, karena ia menyadari bahwa Allah tidak hanya mengawasinya ketika dia makan atau minum saat berpuasa, tetapi Dia juga mengawasi setiap tindakannya. Beginilah puasa mengingatkan kita bahwa Allah melihat dan mendengar kita setiap saat dan membantu kita menjadi orang yang bertakwa.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah: Saya mendengar Rasulullah Saw berkata tentang Ramadan, "Barangsiapa yang puasa Ramadan karena iman yang tulus dan mengharapkan pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. Barang siapa yang salat malam di bulan Ramadan karena iman yang tulus dan mengharapkan pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR Bukhari)
Pembersihan Sosial
Islam mengajarkan kita bahwa puasa itu tidak hanya menahan lapar dan haus. Orang yang berpuasa harus menghindari sesuatu yang lebih dari sekadar makanan dan minuman. Orang yang berpuasa tidak boleh berperilaku buruk, baik melalui lisannya maupun perbuatannya.
Nabi Saw mengajarkan bagaimana seharusnya orang yang berpuasa itu:
"Puasa itu bukan hanya menahan makan dan minum saja, tetapi juga menahan diri dari ucapan yang sia-sia dan bahasa yang kotor. Jika salah seorang di antara kalian dicaci maki atau disakiti, hendaklah ia berkata: "Aku sedang berpuasa, aku sedang berpuasa." (HR Bukhari-Muslim)
Penggunaan media sosial yang tidak perlu dan interaksi sosial yang tidak produktif mencemari kehidupan kita sehari-hari, sekaligus menjadikan waktu Ramadan kita menjadi sia-sia. Ramadan adalah waktu yang tepat untuk mempraktikkan pembersihan sosial.
Fokus utama kita di bulan Ramadan harusnya mencapai keridhaan Allah, menjalankan puasa dengan iman yang tulus, berusaha mencapai khushu' dalam salat, dan selalu menghubungkan diri ke Al-Quran. Meminimalkan interaksi sosial yang tidak perlu akan bermanfaat agar puasa Ramadan kita lebih bermakna.
Pembersihan Psikologis
Nabi Saw bersabda: "Sesungguhnya telah datang bulan Ramadhan bagimu, bulan yang penuh berkah, yang di dalamnya Allah mewajibkan puasa atasmu. Di dalamnya pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dirantai. Di dalamnya ada malam yang lebih baik dari 1000 bulan, maka sesungguhnya orang yang terhalang kebaikannya benar-benar terhalang." (HR Ahmad)