INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Penulis

Your great hope needs great price 🌏 Juga menulis di Blog Jurnalisme Publik Lainnya, bisa disearch di mesin pencari dengan kata kunci nama lengkap saya 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Antara Siapa yang Benar-Benar Riya dan Sum'ah atau Memang Dengki Membenci Kebaikan?

24 Maret 2023   07:25 Diperbarui: 24 Maret 2023   07:30 1047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antara Siapa yang Benar-Benar Riya dan Sum'ah atau Memang Dengki Membenci Kebaikan?
Kayu Bakar (Freepik.com - Premium)

Semenjak konten flexing marak, flexing dalam berkebaikan pun makin dipermasalahkan dengan ucapan menohok Riya dan Sum'ah, sudah tidak asing melihat fenomena ini di media sosial. Namun benarkah beliau bermaksud Riya dan Sum'ah atau karena kita saja yang iri dengki?

Baik Riya dan Sum'ah maupun dengki ancamannya tidak main-main, yakni menghanguskan pahala kebaikan ibarat api memakan kayu-kayu kering.

Ada sekelompok orang yang gemar bermaksud memperlihatkan (riya) dan memperdengarkan (sum'ah) kepada orang-orang niatnya karena demi puja dan puji semata, atau ingin disebut orang baik, orang saleh, ahli ibadah, walau sejatinya kesehariannya saja belepotan dalam beribadah dan berkebaikan alias tidak konsisten, atau tidak murni ketulusannya dalam ibadah karena Allah dan kebaikan untuk kebermanfaatan. Ini berarti jelas ia berkebaikan dan ibadah, tapi niatnya sudah tidak benar di mata Allah, dan tentu tidaklah diterima amal ibadah dan kebaikannya.

Juga ada sekelompok orang yang dalam hatinya tersimpan iri dengki, ketika melihat sesamanya terkesan pamer ibadah dan pamer berkebaikan, langsung menghakimi dengan ucapan Riya dan Sum'ah. Seperti seakan memusuhi nilai-nilai kebaikan yang sejatinya ditujukan untuk mengajak atau memberikan inspirasi. Golongan ini pun dimurkai Allah, karena sudah menabuh genderang perang atas nilai-nilai kebaikan yang dicintai Allah, tanpa tabayyun maksud dan niat seorang tersebut dalam berkebaikan maupun beribadah. Dan sudah mendahului penghakiman Allah.

Pertanyaannya, sibukah kita dengan dua jenis kegiatan diatas? Kalau demikian, biarlah Allah yang memberikan penilaian terhadap hamba-Nya yang terindikasi riya dan sum'ah juga berhati penuh dengki. Kita buktikan dan saksikan kelak di hari penghisaban amal, siapa yang pahala kebaikan semasa hidup di muka bumi benar-benar hangus dan ludes tiada tersisa, apakah mereka yang diindikasi riya dan sum'ah? Atau mereka orang-orang yang mendengki?

Karena sejatinya semua tergantung niat, apakah niat kita baik? Atau malah menyimpang dari kebaikan itu sendiri.

Cimahi, 24 Maret 2023.

Aa Rian untuk Kompasiana dan Warganya.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

03 March 2025
SEDANG BERLANGSUNG
Dear Ramadan, Tahun Ini Aku akan...
blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 1 
04 March 2025
Cerita Kocak Pas Sahur
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 2
05 March 2025
Puasa Jalan Terus, Produktivitas Jangan Tergerus
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 3
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Cara Seru Nunggu Bedug di Ketemu Ramadan

Ketemu di Ramadan hadir kembali. Selain sebagai ajang buka puasa bersama Kompasianer, ada hal seru yang berbeda dari tahun sebelumnya. Penasaran? Tunggu informasi selengkapnya!

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun