Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Administrasi

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Olahraga Murah Saat Puasa, Tidak Kehausan Bikin Otot Tetap Kencang

10 Mei 2020   15:45 Diperbarui: 10 Mei 2020   15:43 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga Murah Saat Puasa, Tidak Kehausan Bikin Otot Tetap Kencang
Jogging di pagi hari saat puasa membikin bugar (dokpri)

Olahraga saat puasa lakukan dengan gembira (dokpri)
Olahraga saat puasa lakukan dengan gembira (dokpri)
Berolahraga sedang menjalankan ibadah puasa memiliki tantangan tersendiri terkait dengan semangat menjaga kebugaran tubuh. Bila berolahraga ada yang khawatir nanti kehausan, akan mengganggu ibadah puasa. Begitu pula tubuh bisa lemas karena tidak makan dan minum karena berpuasa dan lain-lain. Semangat itu akan muncul dengan sendirinya karena niat. Untuk apa olahraga? Ya untuk sehat, pasti akan dilakukan.

Berpuasa itu sehat jasmani maupun rohani. Ditambah berolahraga, sama juga akan sehat jiwa dan raga. Karenanya agar tetap bugar meskipun puasa tetap berolahraga. Kapan waktu yang nyaman untuk betolahraga dan tidak mengganggu puasa? Kalau saya pilih pagi hari, setelah subuh. 

Olahraga di pagi hari udara lebih segar, masih jauh dari polusi. Saya merasa lebih nyaman di pagi hari. Namun dikembalikan kepada diri masing-masing waktu yang mana lebih nyaman buat tubuh untuk berolahraga. Rasa nyaman itu penting agar suasana olahraga kita tanpa beban.

Jalan kaki di pagi hari diantara hijau daun (dokpri)
Jalan kaki di pagi hari diantara hijau daun (dokpri)
Sedangkan olahraga yang saya pilih adalah olahraga murah yakni jogging dan jalan kaki. Pertimbangan lainnya karena olahraga ini gampang dilakukan oleh siapapun. Karena puasa jogging dilakukan sekitar 20 menit. Bosan jogging, hari berikutnya jalan kaki saja. Kalau berjalan kaki dilakukan lama sedikit sekitar 30 menit. Rutenya di seputar kompek perumahan saja.

Perlu dipertimbangkan sebagai takaran adalah usia. Lama tidaknya waktu berolahraga di tentukan dengan mempettimbangkan kemampuan dan usia. Semangat saya masih tinggi untuk berolahraga karenanya saya takar 20 hingga 30 menit disesuaikan dengan usia yang hampir memasuki usia pensiun. Ha ha ha ketahuan sudah tua. 

Gerakan peregangan dengan menoleh kepala ke kiri (dokpri)
Gerakan peregangan dengan menoleh kepala ke kiri (dokpri)
Setelah jalan kaki maupun joging saya biasanya melakukan senam. Senam ringan saja dalam gerakan peregangan otot. Ini dilakukan sekitar 10 menit. Dimulai dari gerakan kepala dengan menoleh ke kiri kemudian ditahan dalam hitungan 10. Begitu pula saat kepala di toleh ke kiri. Gerakan yang ditujukan kepada bagian leher ini, juga dilakukan dengan posisi kepala di miringkan ke kiri dan kekanan serta di tundukkan dan kepala didongakkan. Semua gerakan ditahan dalam hitungan 10.

Gerakan perenggangan ini cukup baik untuk otot. Terutama untuk menghilangkan pegal di leher dan pundak. Sebagai tanda peredaran darah semakin lancar, agar tidak mudah terkena serangan jantung. Itu informasi tambahan yang sering di dengar dalam siaran televisi tips yang sampaikan dokter maupun dari berbagai sumber bacaan.

Ingat ketika masih sebagai atlet. Setelah jogging 2 putaran lintasan atletik sejauh 800 m saat latihan pembuka yang saya lakukan adalah sebagai pemanasan menjelang memasuki porsi latihan inti. Setelah jogging baru senam peregangan. Bagi kita yang sedang berpuasa cukup latihan pemanasan seperti latihan atletik saya dulu, sudah cukup membuat bugar. Mulai dengan jogging diakhiri dengan peregangan.

Gerakan peregangan dengan menundukkan kepala (dokpri)
Gerakan peregangan dengan menundukkan kepala (dokpri)
Setelah dari kepala dan bagian leher gerakan dilanjutkan kepada peregangan di bagian tangan. Bisa dengan berbagai gerakan dalam posisi tangan di regangkan ke kiri dan ke kanan. Selain itu ke atas dan ke bawah masing-masing dalam hitungan sepuluh. Gerakan ini menyegarkan otot tangan, punggung dan pinggang.

Begitu pula peregangan di bagian kaki. Bisa dilakukan dengan melipat kaki ke bagian belakang maupum depan. Selain itu di lakukan dalam posisi kuda-kuda baik ke depan maupun samping kiri dan samping kanan. Masing-masing gerakan dalam hitungan sepuluh. Gampangkan? Diantara gerakannya seperti di dalam foto berkut ini.

Gerakan peregangan tangan ke samping kanan (dokpri)
Gerakan peregangan tangan ke samping kanan (dokpri)
Gerakan peregangan tangan ke atas (dokpri)
Gerakan peregangan tangan ke atas (dokpri)
Gerakan peregangan kaki dalam posisi kuda-kuda ke depan (dokpri)
Gerakan peregangan kaki dalam posisi kuda-kuda ke depan (dokpri)
Gerakan peregangan dengan posisi kaki di lipat ke belakang (dokpri)
Gerakan peregangan dengan posisi kaki di lipat ke belakang (dokpri)
Bertahan dengan tiang untuk menjaga keseimbangan (dokpri)
Bertahan dengan tiang untuk menjaga keseimbangan (dokpri)
setiap melakukan gerakan senam peregangan bisa juga dilakukan dengan bertahan di tiang maupun dinding agar tidak terjatuh untuk yang sulit menjaga kesimbangan tubuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun