5 Keseruan Ramadan di Masa Kecilku
Sebelum digunakan, meriam dipanaskan lebih dulu di bagian bawahnya, untuk mendapatkan bunyi letupan yang cetar menggelegar. Tetapi harus hati-hati, jika tak segera menjauhkan wajah saat membakar meriam, luapan api bisa membakar pipi.
Adikku pernah mengalaminya, terbakar pipinya gegara bermain meriam bambu. Ia meniup lubang minyak tanah supaya asapnya keluar dan siap diletupkan lagi. Malang, belum sempat ia menjauhkan muka, temannya datang menyodorkan api ke lubang minyak tanah itu. Dan akhirnya, pipi itu dijilat api sampai terkelupas.
Keseruan memainkan meriam bambu terletak pada saling balas membalas. Letupan besar akan dibanggakan, sedang letupan kecil akan ditertawai. Begitu seterusnya hingga ngabuburit menjadi menyenangkan, dan waktu berbuka puasa tak terasa semakin mendekat.
Itulah 5 keseruan di bulan ramadan yang ku alami di masa kecilku. Semuanya menyenangkan, untuk ukuran anak yang tinggal di desa. Belum mengenal gawai dan game daring. Juga belum mengenal apa perlunya bikin konten sebanyak-banyaknya di medsos, juga apa pentingnya mendapat banyak followers.