sari widiarti
sari widiarti Freelancer

Halo, terimakasih sudah mengunjungi tulisan saya. Sering ngobrolin tentang beauty, buku, drakor dan masih banyak lagi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadan Sebagai Momentum Menjaga Kesehatan Mental

13 Maret 2025   13:46 Diperbarui: 13 Maret 2025   22:32 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan Sebagai Momentum Menjaga Kesehatan Mental
Ramadan sebagai momen refleski diri sumber: pexels/juanphotoandvideo

Sebelum menulis hari ini, aku membaca beberapa blog post sebelumnya yang telah tayang. Ternyata makna bulan Ramadan tahun ini untuk diriku sendiri adalah bulannya menahan diri, mulai dari menahan untuk tidak boros dengan uang hingga menahan diri untuk tidak marah yang meledak-ledak.

Maka tepat jika Ramadan dijadikan waktu yang tepat untuk belajar menempa mental diri agar tidak mengikuti hawa nafsu yang berujung pada keburukan. Jika sebelumnya beli sesuatu berlandaskan karena lucu, sudah saatnya mengendalikan diri untuk beli barang yang benar-benar dibutuhkan.

Begitu juga dengan emosi amarah, jika sebelumnya sering berekspektasi dan sering kecewa dengan hasil, bulan ini mengelola pikiran jika hasil akhir setiap usaha yang dilakukan merupakan hak prerogatif Allah SWT. Sebagai manusia hanya bisa berusaha dan berdoa. Percaya bahwa rencana Allah SWT lebih indah daripada sebaik-baiknya rencana manusia.

Pengendalian Diri

Tujuan dari pengendalian diri yang aku lakukan agar tidak serta-merta mengikuti hawa nafsu, lebih berpikir kritis pada tindakan yang aku lakukan. Seperti kekecewaan yang tidak dikendalikan, bisa berubah menjadi amarah hingga dendam.

Pengendalian diri juga berlaku terhadap hawa nafsu, contoh kecil dalam keseharian adalah mengendalikan diri untuk tidak jajan berlebihan saat berburu takjil meskipun punya uang lebih dan bisa borong semuanya. Daripada mubazir, mending membeli secukupnya saja.

Mengendalikan diri membeli barang yang berkedok self reward. Maka aku menetapkan aturan agar nggak gampang menuruti hawa nafsu belanja. Seperti:

  1. Tanya pada diri apakah aku membutuhkan barang tersebut?

  2. Apakah barang yang ingin aku beli ada barang penggantinya yang sudah aku miliki?

  3. Apakah membeli barang tersebut merupakan hal yang mendesak dan harus dibeli?

  4. Diamkan niat membeli barang hingga satu bulan, jika masih menginginkan barang tersebut segera beli.

  5. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

    Content Competition Selengkapnya

    24 Mar 2025
    SEDANG BERLANGSUNG

    MYSTERY TOPIC

    Gadai Peduli Solusi Keuangan Masyarakat

    pegadaian  blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 22 
    25 Mar 2025

    Kasih Bocoran Outfit Lebaran

    blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 23
    26 Mar 2025

    MYSTERY CHALLENGE

    Instagram Reels
    Reportase Kondisi Pasar Jelang Lebaran

    blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 24
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun