Dewi Sekar Uni
Dewi Sekar Uni Jurnalis

Menggapai Ridho Allah lewat jalur menulis.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Tetap Produktif Membaca Buku Saat Ramadan

28 Maret 2024   00:01 Diperbarui: 28 Maret 2024   00:05 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tetap Produktif Membaca Buku Saat Ramadan
Buku Psikologi Islam sumber gambar dokumen pribadi

Saat puasa sering kali kita bingung mau melakukan aktivitas apa yang bisa tetap membuat kita produktif selama Ramadan

Alih-alih waktu gabut kita hanya kita gunakan untuk rebahan sambil scroll media sosial. 

Lebih baik waktunya kita gunakan untuk suatu hal yang bermanfaat dan tetap produktif namun tidak menghabiskan energi kita. Apa itu? Membaca buku.

Yups, membaca buku merupakan aktivitas produktif dan bermanfaat yang bisa menjadikan waktu gabut kita lebih berharga. Dengan membaca buku kita akan memperoleh pengetahuan dan menambah wawasan kita.

Biasanya ketika aku gabut aku lebih memilih membaca buku. Buku-buku yang saat ini aku senang membacanya yaitu buku buku bergenre self improvement dan motivasi islami. Bagiku membaca buku itu sangat penting bagi anak-anak muda zaman sekarang. Rendahnya literasi akan dapat mempengaruhi habit, perilaku dan kehidupan seseorang. Sebab, apa yang kita baca saat ini akan menentukan kita di masa yang akan datang.

Menurutku membaca buku itu bisa mempengaruhi cara berfikir dan bertindak kita serta dapat mengubah perilaku dan kebiasaan kita yang tadinya kurang baik menjadi lebih baik. 

Saat awal ramadan hingga detik ini aku masih belum menyelesaikan wishlist bacaanku. Aku pun menargetkan bisa membaca minimal 3 buku dalam satu bulan penuh. Buku-buku yang aku baca dalam satu bulan ini yaitu berjudul Psikologi Islam, Rahasia Keutamaan Surat Al-Qur'an, dan Muhammad Sang Guru. 

Okey, mari simak pembahasan dari ketiga buku yang sudah selesai aku baca.

1. Buku Psikologi Islam

Buku ini ditulis oleh Ibnu Sina yang merupakan seorang pelopor kajian psikologi pada tahun 980 sampai dengan tahun 1037 M. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

25 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG

Kasih Bocoran Outfit Lebaran

blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 23 
26 Mar 2025

MYSTERY CHALLENGE

Instagram Reels
Reportase Kondisi Pasar Jelang Lebaran

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 24
27 Mar 2025

Cerita Mudik

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 25
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun