Mohon tunggu...
Silvia Fibrianti
Silvia Fibrianti Mohon Tunggu... Hamba Allah SWT

Kuliner dan Traveling

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Judi Online dan Matinya Imajinasi Kelas Menengah

6 April 2025   09:27 Diperbarui: 9 April 2025   15:02 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi judi online, ada 80.000 anak berusia di bawah 10 tahun terjerat judi online atau judol. (Foto: KOMPAS.com/M. Elgana Mubarokah) 

Ada masa ketika kelas menengah Indonesia percaya bahwa naik kelas butuh strategi: kerja keras, tabungan, koneksi, bahkan pendidikan tinggi. Tapi hari ini, sebagian dari mereka mulai berpikir: 

"Mungkin cukup dengan satu klik di aplikasi slot, dan hidup bisa berubah."

Judi online, yang selama ini dianggap sebagai masalah moral atau kriminal, sebetulnya adalah gejala dari sesuatu yang lebih dalam dan lebih sunyi: matinya imajinasi sosial. Khususnya di kalangan kelas menengah yang dulu percaya pada meritokrasi.

Slot: Simbol Baru Keputusasaan Intelektual

Menurut survei Asatu Research (2024), 17% dari pelaku judi online di Indonesia adalah pekerja kantoran dengan pendidikan minimal sarjana, dan sebagian besar dari mereka berusia 25-35 tahun. 

Bukan karena mereka bodoh. Justru karena mereka sadar, sistem ekonomi dan sosial tidak lagi menawarkan jalan keluar yang rasional. Upah stagnan, harga rumah melambung, dan pendidikan tinggi tak lagi menjamin mobilitas vertikal.

Jadi, mereka mulai bertanya:

"Kalau kerja keras tak menjamin, kenapa tidak mencoba keberuntungan?"

Slot pun jadi tempat pelarian. Gagal di sistem nyata, mereka bertaruh pada sistem maya.

Paradoks Cuan di Era Post-Logika

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun