Tinta di Ramadan: Petualangan Buku Penuh Berkah
Tintamu di Ramadan: Petualangan Buku Penuh Berkah
Bulan Ramadan merupakan bulan yang istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Baqarah (2:185), "Bulan Ramadan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, menjadi petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang bathil)." Oleh karena itu, Ramadan menjadi momen yang tepat untuk mendalami Al-Qur'an melalui kegiatan membaca.
Salah satu aspek penting dalam Ramadan adalah meningkatkan ibadah membaca, terutama membaca Al-Qur'an. Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur'an Surah Al-Isra (17:78), "Dirikanlah shalat ketika matahari tergelincir sampai terbenam malam dan bacaan Qur'an pada waktu fajar. Sesungguhnya bacaan Qur'an pada waktu fajar itu disaksikan." Maka, membaca Al-Qur'an pada bulan Ramadan memiliki nilai yang sangat besar di hadapan Allah SWT.
Petualangan literatur Ramadan adalah perjalanan untuk mendalami pemahaman agama dan spiritualitas melalui berbagai macam bacaan Islami. Dalam perjalanan ini, kita akan menjelajahi berbagai jenis buku keislaman serta karya-karya spiritual yang dapat memperkaya pengetahuan dan pengalaman kita selama bulan suci Ramadan.
Memilih bacaan yang tepat
Sebelum memulai petualangan literatur Ramadan, penting bagi kita untuk memilih bacaan yang tepat sesuai dengan minat dan kebutuhan kita. Pilihlah bacaan yang mampu memberikan inspirasi dan motivasi dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Menciptakan suasana bacaan yang nyaman
Untuk dapat fokus dalam membaca, ciptakanlah suasana bacaan yang nyaman dan tenang. Carilah tempat yang sunyi dan bebas dari gangguan agar kita dapat meresapi makna dari setiap kata yang kita baca, sebagaimana anjuran Allah dalam Surah Al-Muzzammil (73:4), "Dan bacalah Al-Qur'an dengan tartil."
Berikut Karya-karya Spiritual yang bisa menjadi inspirasi, misalnya:
1. Kumpulan doa dan dzikir
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?
