Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Guru

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Memperdalam Pengetahuan di Bulan Ramadan: Eksplorasi Buku "Kiat Praktis Menulis Best Practice"

27 Maret 2024   19:36 Diperbarui: 27 Maret 2024   19:46 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memperdalam Pengetahuan di Bulan Ramadan: Eksplorasi Buku "Kiat Praktis Menulis Best Practice"
Sumber gambar: Dokumentasi pribadi

Dalam suasana Ramadan yang penuh berkah, setiap momen menjadi kesempatan emas untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan, termasuk dalam dunia pendidikan. Sebagai seorang yang aktif terlibat dalam dunia pendidikan, saya senantiasa mencari buku bacaan yang relevan untuk mengembangkan diri.

Hari ini, tema event Ramadan Bercerita mengingatkan saya pada satu buku yang masih menunggu untuk saya telaah, yaitu "Kiat Praktis Menulis Best Practice" karya pakar pendidikan terkemuka dari Jawa Barat yang juga Kompasianer, Bapak Idris Apandi. Anda tahu kan, dengan beliau?

Meskipun waktu terasa sempit dan kesibukan tak terelakkan, namun di bulan yang penuh berkah ini, saya ingin memanfaatkan setiap kesempatan untuk memahami isi buku ini. Dari sekilas pandang, buku ini menawarkan wawasan yang berharga tentang proses menulis praktis Best Practice, yang sangat relevan dengan dunia pendidikan.

Apa sih pengertian dari best practice itu? Dalam buku tersebut, Pak Idris Apandi menyimpulkan dari beberapa pendapat para pakar pendidikan. Yakni: Pengalaman terbaik atau atau kisah keberhasilan yang ditulis oleh pendidik dan tenaga kependidikan (guru, kepala sekolah, atau pengawas) untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam melaksanakan tugasnya di lapangan secara kreatif, inovatif, praktis, memiliki nilai kebaruan dalam yang berdampak terhadap meningkatnya mutu layanan pendidikan yang diberikannya kepada pelanggan. [Idris Apandi, Kiat Praktis Menulis Best Practice Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Desember 2018]

Kesimpulan pengertian best practice | Sumber gambar: Screen Shot Buku Kiat Praktis Menulis Best Practice koleksi pribadi
Kesimpulan pengertian best practice | Sumber gambar: Screen Shot Buku Kiat Praktis Menulis Best Practice koleksi pribadi

Saya tidak akan mengulas banyak tentang isi buku ini karena memang masih sekilas membacanya, tapi ada salah satu aspek yang paling menarik dari buku ini adalah penekanan pada proses menulis best practice, yang pada dasarnya merujuk pada penyusunan best practice yang berkualitas. Buku ini menyoroti empat prinsip utama dengan menggunakan akronim APIK yang membimbing proses penulisan best practice yang efektif dan berdaya guna.

Penjelasannya sebagai berikut:

1. Asli (A): Prinsip ini mengajarkan kita untuk membuat best practice yang benar-benar otentik, bukan sekadar meniru atau mengambil dari sumber lain. Dalam konteks pendidikan, best practice yang asli adalah hasil dari pengalaman dan pemahaman personal, yang kemudian diolah menjadi panduan yang berguna bagi rekan-rekan seprofesi.

2. Perlu (P): Best practice yang kita susun haruslah relevan dan memenuhi kebutuhan yang mendesak dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan. Ini menuntut kita untuk memahami dengan jelas tantangan dan permasalahan yang dihadapi oleh para pendidik, serta mencari solusi yang efektif dan berkelanjutan.

3. Ilmiah (I): Tulisan best practice haruslah didasarkan pada metodologi ilmiah yang kuat, dengan penggunaan data dan fakta yang akurat. Hal ini memastikan bahwa panduan yang disusun memiliki landasan yang kokoh dan dapat dipertanggungjawabkan secara intelektual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun