Sri Pujiati
Sri Pujiati Administrasi

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Ketika Bekerja di Hari Raya Sudah Menjadi Momen yang Biasa Saja

28 Maret 2025   20:08 Diperbarui: 30 Maret 2025   16:15 906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika Bekerja di Hari Raya Sudah Menjadi Momen yang Biasa Saja
Ilustrasi- Kerja saat hari raya. (Shutterstock via Kompas.com)

Memang terkadang perasaan iri itu ada, namun saya mengingatkan diri saya sendiri bahwa ini adalah tempat saya bekerja dan saya dulu menginginkannya. Tidak ada gunanya juga merasa iri. Karena banyak juga profesi yang mengharuskan tetap bekerja di Hari Raya Idul Fitri. 

Sekarang hal tersebut sudah tidak membuat saya sedih lagi dan saya pun bisa menikmatinya. Beruntung di tempat kerja saya yang baru ini ada ganti liburnya. Jadi saat piket di hari raya dan cuti bersama kita bisa mengambil libur di hari lainnya. Hal tersebut tentu cukup melegakan dan menyenangkan. Setidaknya saya bisa menikmati waktu liburan saat banyak orang mulai bekerja. 

Bekerja di hari raya memang bukan suatu hal yang menyenangkan. Kalau bisa memilih tentu semua orang ingin tidak bekerja dan menikmati waktu berkumpul bersama dengan keluarga. Namun hal tersebut adalah bagian dari konsekuensi atas profesi kita. Ya saya yang dulu memilih bekerja di sini jadi saya harus siap dengan segala tanggung jawab dari profesi tersebut. Salah satunya adalah tetap bekerja di Hari Raya Idul Fitri. 

Meski tidak menyenangkan namun saya berusaha menikmati dan mengambil sisi positif dari hal tersebut. Salah satunya adalah saya tidak harus menghadiri acara keluarga besar yang ingin saya hindari. Karena saya mendapat piket jadi saya punya alasan untuk tidak menghadiri pertemuan keluarga besar. 

Selain itu saya menyadari bahwa tidak hanya saya saja yang bekerja di Hari Raya Idul Fitri. Banyak orang di luar sana yang juga masih harus bekerja di hari raya. Jadi tidak perlu bersedih atau iri dengan mereka yang bisa libur panjang. Karena di luar sana banyak juga yang masih bekerja bahkan mungkin tidak ada hari libur. 

Memanfaatkan waktu semaksimal mungkin di Hari Raya Idul Fitri. 

Karena jatah libur saya tidak banyak saya pun harus pandai membagi waktu untuk berkunjung ke rumah orangtua dan juga saudara. Dulu sebelum memiliki suami saya hanya memikirkan untuk berkunjung ke rumah orangtua dan saudara saja. Sekarang saya juga harus memikirkan membagi waktu untuk berkunjung ke rumah mertua dan saudara dari suami saya. 

Karena waktu libur yang cukup terbatas ditambah saya dan suami saya juga bekerja di bidang yang sama jadi harus mencari waktu yang tepat untuk berkunjung ke rumah orangtua dan mertua. 

Tentunya kami berdiskusi dahulu untuk menentukan waktu yang pas dan membaginya agar tidak ada perselisihan. Mengingat jadwal piket yang berbeda dan libur yang terbatas tentu kami harus pintar-pintar untuk mencari jalan tengah. Agar bisa menikmati momen lebaran di rumah orangtua dan juga mertua. 

Memang libur yang tidak banyak itu kita coba bagi untuk berkunjung ke rumah orangtua dan juga mertua. Meski hanya sehari atau dua hari namun hal tersebut sudah cukup menyenangkan. Setidaknya kami bisa bertemu keluarga di momen Hari Raya Idul Fitri meski hanya sebentar.

Karena hari libur terbatas kita tentu harus memanfaatkannya semaksimal mungkin agar kita tetap menjalin silaturrahmi dengan keluarga maupun saudar di Hari Raya Idul Fitri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun