Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Administrasi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menambah Skill Pasang Payet Sendiri untuk Baju Lebaran

15 April 2021   20:14 Diperbarui: 15 April 2021   20:25 8045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menambah Skill Pasang Payet  Sendiri untuk Baju Lebaran
foto dokumen pribadi

Sebenarnya kesempatan untuk menambah skill terbuka lebar saat Pandemi mulai mengharuskan kita di rumah saja atau  lebih banyak di rumah. Waktu yang biasa habis di luaran sana untuk kongkow-kongkow , untuk perjalanan yang macet dan hal-hal lain sudah kita papras dengan tetap beraktifitas di rumah. Sehingga kita punya banyak waktu untuk mengembangkan skill yang kita miliki.

Tentu akan menjadi cepat bosan bila kegiatan yang kita lakukan di rumah hanya itu dan itu saja, sisanya buat rebahan dan nonton drakor . Bagaimana kita mengatasi kebosanan itu dengan melakukan sesuatu yang baru dan menarik bagi kita. Sesuatu yang belum biasa kita lakukan atau biasanya kita lakukan dengan asal-asalan saja.

Alangkah senangnya bila kita bisa memperoleh skill baru, yang bisa kita dapatkan melalui You-Tube  atau melalui Webinar-webinar yang sekarang bertebaran dimana-mana.

Bagi aku sendiri mempunyai skill baru adalah sesuatu anugerah karena mengingat usia yang sudah memasuki usia pensiun ( Eh...maaf emang ibu rumah tangga ada masa pensiunnya, Ya!).

Bermula dari keponakan yang melangsungkan pernikahan di bulan Pebruari kemarin, kami masing-masing diberi kain untuk dibuat seragam keluarga saat acara pernikahan. Dari situlah aku berpikir betapa senangnya bila bisa menjahit baju sendiri, karena tentu akan menghemat biaya. Karena ongkos jahit baju untuk kebaya lumayan mahal saat ini. 

Namun bisa menjahit baju bukan perkara yang mudah untuk bisa sekali dipelajari terus bisa membuat baju dengan rapi dan bagus, kita harus banyak bersabar. Apalagi kali ini saya melajar mandiri hanya bermodalkan kuota untuk melihat panduannya di You-Tube. Jadilah...sampai sekarang saya belum mahir, halaah...

Saat Ramadan tiba seperti ini, selain mengutamakan ibadah dan menulis samber ( tentunya)  aku ingin bisa belajar menjahit lebih intens agar saat lebaran nanti bisa menjahit baju untuk lebaran sendiri. Bisa nggak ya.....duuh!

belajar pasang manik-manik (Dokpri)
belajar pasang manik-manik (Dokpri)
Berkaitan dengan urusan baju seragam selain menjahit ada lagi hal menarik yang ingin aku pelajari tanpa serumit urusan menjahit baju, yaitu memasang payet atau manik-manik pada bahan kain brokat baju kebaya. 

Karena aku melihat baju kebaya akan tampak mewah dan bernilai kalau kita tambah pasang payet atau manik-manik, tentu saja dengan pilihan manik-manik dan ketrampilan tertentu, kalau nggak bisa jadi malah akan tampak semakin norak!. 

Maka You-Tube pun aku ubek-ubek untuk mencari tutorial yang mudah. Persiapan untuk membeli bahan-bahan payet pun aku lakukan, karena ternyata ada banyak sekali ragam jenis dan bentuk payet dan manik-manik. 

Kita harus bisa memilih yang sesuai dengan warna kain dan bahan yang akan kita gunakan. Tampaknya ketrampilan ini akan terlihat hasilnya menjadi bagus bila kita sudah terbiasa dan mempunyai kreatitivitas untuk mengaplikasikannya pada kain. 

Sedikit demi sedikit aku ingin belajar ketrampilan ini, siapa tahu nantinya bisa menjadi ladang penghasilan bila sudah mahir kelak. Jadi apa salahnya di bulan Ramadan ini aku mengasah skill untuk bidang yang ini. 

Semoga nanti bisa pasang payet sendiri untuk baju lebaran kita atau syukur-syukur ada calon klien yang mau pasangkan payet pada bajunya. Lumayan kan, bisa menambah pemasukan. ( ngarep.com)

Mempunyai banyak kegiatan di bulan Ramadan tentu kita juga harus mempunyai skill untuk membagi waktu, agar ibadah kita tidak terganggu dan jam istirahat juga jangan berkurang. Maksimalkan waktu untuk hal-hal yang sudah kita rencanakan. Bila tidak ada sesuatu yang penting kurangi berlama-lama online tanpa menghasilkan apa-apa.

Mari kita asah skill kita untuk hal-hal yang positif dan mampu kita kerjakan. Manfaatkan waktu sebaik-baiknya, karena di saat Ramadan seperti ini terbuka banyak kesempatan untuk melakukan hal-hal yang baik.

Kudus, 15 April 2021

Salam hangat,

Sri Subekti Astadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun