Sultani
Sultani Freelancer

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Nuzulul Quran dan Momentum Kebangkitan Literasi Al Quran

28 Maret 2024   17:52 Diperbarui: 28 Maret 2024   17:55 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nuzulul Quran dan Momentum Kebangkitan Literasi Al Quran
Ilustrasi membaca al Quran (Sumber: Tempo.co)

Kondisi literasi al Quran di Indonesia saat ini bisa dilihat dari pemahaman terhadap teka al Quran. Meskipun mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim, tingkat pemahaman terhadap teks al Quran sangat variatif di antara individu-individu. Beberapa orang mungkin memiliki pemahaman yang mendalam tentang ajaran-ajaran al Quran, sementara yang lain memiliki pemahaman yang lebih terbatas.

Selama ini, baik pemerintah maupun masyarakat menggunakan pendidikan agama Islam, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat, sebagai metode untuk meningkatkan pemahaman terhadap al-Quran.

Pemahaman terhadap al Quran ini relevan dengan  penerapan ajaran al Quran dalam kehidupan. Dengan pemahaman yang bervariasi, penerapan ajaran-ajaran al Quran dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat pun tidak selalu konsisten. Beberapa nilai-nilai Islam mungkin tetap dipegang teguh dan diamalkan dalam masyarakat, sementara yang lain mungkin mengalami kendala dalam penerapannya.

Ilustrasi pengajaran al Quran (Sumber: islam.nu.or.id)
Ilustrasi pengajaran al Quran (Sumber: islam.nu.or.id)

Pengajaran dan pembelajaran al Quran merupakan kondisi literasi al Quran yang masih besar tantangannya untuk diwujudkan secara optimal. Pengajaran Al-Qur'an yang sudah menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah Islam dan madrasah, ternyata  kualitasnya juga bervariasi, tergantung pada kualifikasi guru, sumber daya pendidikan, dan pendekatan pengajaran yang digunakan.

Tren penggunaan teknologi dalam literasi al Quran seperti aplikasi Al-Qur'an digital, situs web, dan media sosial, ternyata berkontribusi pada semangat belajar Al-Qur'an di Indonesia. Teknologi memungkinkan akses yang lebih mudah terhadap al Quran sehingga bisa memfasilitasi pembelajaran dan pemahaman terhadap teksnya.

Secara keseluruhan, Indonesia memiliki basis yang kuat dalam literasi al Quran, dengan akses yang luas terhadap teks suci, upaya pengajaran yang terus dilakukan, dan penggunaan teknologi yang semakin berkembang. Namun, masih diperlukan ruang yang luas untuk perbaikan dalam meningkatkan pemahaman terhadap al Quran dan penerapan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam peringatan Nuzulul Qur'an, kita diingatkan akan pentingnya memperdalam pemahaman terhadap kitab suci al Quran dan mendorong kemajuan literasi al Quran di tengah-tengah masyarakat. Momentum ini mengajarkan kita untuk terus meningkatkan kualitas spiritual dan intelektual kita, serta menjadikan al Quran sebagai pedoman utama dalam kehidupan sehari-hari. 

Mari bersama-sama memanfaatkan keberkahan Nuzulul Quran ini untuk merangsang semangat pembelajaran, memperluas wawasan, dan meningkatkan kepedulian terhadap ajaran-ajaran Islam. Dengan demikian, kita dapat mewujudkan masyarakat yang berbudaya literasi al-Quran, menjadi sumber inspirasi, kedamaian, dan kemajuan bagi bangsa dan umat manusia.

Depok, 28 Maret 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun