Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Dosen

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Happy Ramadhan 136: 5 Fakta di Balik Penjualan Retail di Musim Lebaran

10 April 2024   19:38 Diperbarui: 10 April 2024   19:39 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Happy Ramadhan 136: 5 Fakta di Balik Penjualan Retail di Musim Lebaran
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Setiap tahun, ketika bulan Ramadan memasuki tahap akhir dan hari raya Idul Fitri semakin dekat, kita sering menyaksikan fenomena yang khas: peningkatan besar-besaran dalam penjualan ritel. Toko-toko di seluruh negeri menjadi ramai oleh pembeli yang mencari berbagai produk, mulai dari pakaian hingga makanan dan barang-barang kebutuhan lainnya. Pertanyaannya adalah, apa yang membuat penjualan retail meningkat secara signifikan setiap Lebaran?

Dalam kajian ekonomi, peningkatan penjualan retail selama periode Lebaran dapat dijelaskan melalui beberapa faktor penting. Mari kita telaah lebih dalam mengenai fenomena ini dari sudut pandang ekonomi.

1. Momentum Konsumsi

Salah satu faktor utama yang mendorong peningkatan penjualan ritel selama Lebaran adalah momentum konsumsi yang terjadi pada bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri. Ramadan dianggap sebagai bulan yang suci bagi umat Islam di mana mereka berpuasa dan merayakan spiritualitas. Selama bulan ini, masyarakat sering kali meningkatkan konsumsi, baik dalam hal makanan, pakaian baru, maupun perlengkapan lainnya untuk persiapan menyambut Idul Fitri.

Teori ekonomi konsumen menjelaskan bahwa selama periode tertentu seperti bulan Ramadan, preferensi konsumen berubah dan mereka cenderung lebih siap untuk menghabiskan uang mereka. Hal ini memicu peningkatan permintaan akan berbagai produk dan menyebabkan penjualan retail meningkat secara signifikan.

2. Tradisi Budaya dan Sosial

Tradisi budaya dan sosial juga memainkan peran penting dalam peningkatan penjualan retail selama Lebaran. Di Indonesia, perayaan Lebaran tidak hanya dirayakan secara individual, tetapi juga secara kolektif oleh masyarakat sebagai suatu komunitas. Salah satu tradisi yang umum adalah tradisi mudik, di mana orang-orang kembali ke kampung halaman mereka untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga dan kerabat.

Tradisi ini menciptakan permintaan yang besar untuk berbagai produk dan barang-barang kebutuhan selama persiapan mudik dan saat berkumpul bersama keluarga. Mulai dari pakaian baru untuk hari raya hingga makanan khas Lebaran, toko-toko retail menjadi tujuan utama bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka selama periode ini.

3. Promosi dan Diskon

Promosi dan diskon yang ditawarkan oleh toko-toko ritel juga berkontribusi pada peningkatan penjualan selama Lebaran. Dalam upaya untuk menarik lebih banyak pembeli dan meningkatkan volume penjualan, banyak toko menawarkan diskon besar-besaran, paket promosi, dan hadiah gratis selama periode ini.

Teori ekonomi promosi menjelaskan bahwa promosi dan diskon dapat merangsang permintaan konsumen dan mendorong mereka untuk menghabiskan lebih banyak uang. Melalui strategi promosi yang efektif, toko-toko ritel dapat menarik lebih banyak pembeli dan meningkatkan penjualan mereka selama periode Lebaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun