Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Guru

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Pelajaran dari Perempuan Penjual Makanan Buka Puasa

27 Mei 2018   15:13 Diperbarui: 27 Mei 2018   15:40 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelajaran dari Perempuan Penjual Makanan Buka Puasa
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ya, sebut saja jadi pengangur. Ingin punya uang, tapi tidak punya pekerjaan. Ingin buka usaha, katanya tidak tahu mau buka usaha apa. Kalau tidak ada ide atau gagasan buka usaha, pasti akan selalu meraba-raba. Buka usaha tanpa ide, itu namanya mimpi di siang bolong. Pertanyaannya, ya mau lakukan apa?

Banyak orang ingin buka usaha, tetapi tidak jadi dan tidak jadi terus, karena alasan tidak punya modal. Kalau ditanyakan lebih jauh lagi, apa yang dimaksudkannya dengan modal, jawabnya pasti uang. Ya, apa yang difahami dengan modal, hanyalah uang. Padahal yang namanya modal, bukan semata uang ya kan? Uang memang perlu untuk modal, yang kita sebutkan dengan dana yang menjadi salah satu elemen dari modal usaha. 

Perempuan yang sudah lebih seminggu berjualan penganan buka puasa yang letaknya di jalan Prof. Ali Hasyimi, Pango Raya, Banda Aceh itu, mengatakan bahwa ia tidak butuh modal untuk membeli ini dan itu. Ia cukup meletakan rak kue atau penganan di bawah tenda, lalu semua penganan ada yang datang menitipkan, tanpa harus membeli terlebih dahulu. 

Ia hanya menjual, sementara yang memproduksi penganan ada pihak lain. Ia tidak perlu berjualan dari pagi hingga malam, tetapi hanya dua atau tiga jam saja, semua jenis penganan ada atau tersedia, juga para pembeli datang, tanpa harus berteriak mengajak untuk singgah dan membeli penganan.

Jadi, ia memberikan kita pelajaran entrepreneurship yang sederhana, yang dimulai dengan sederhana, walau hasil tidak besar. Untuk mencapai sukses itu tidak instan, tetapi harus melewati tangga-tangga yang kadangkala terhalang oleh banyak factor yang harus dihadapi untuk bisa sampai ke puncak sukses. 

Namun, untuk ukuran usaha jualan penganan yang tidak membutuhkan dana besar untuk membeli bahan-bahan membuat penganan, tetapi setiap hari mendatangkan rezeki itu,  juga sebagai sebuah kesuksesan awal untuk memulai usaha yang lebih besar. Sebab, lebih baik memulai usaha dari yang kecil-kecil dahulu kalau takut gagal. Bila memulai usaha dengan modal dana yang besar, ketika gagal, jatuhnya akan sangat menyakitkan. Jadi, mulailah usaha dengan yang kecil-kecil dahulu dan lebih cepat, lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun