Tidur: Bukan Emisi Kantuk yang Mengandung Kamu
Ada beberapa kebiasaan yang harus dilakukan banyak orang di akhir pekan, adakalanya mereka melakukan hal yang menyenangkan, bermalas malasan atau tetap menyelesaikan pekerjaan. Yaaa, selalu ada pilihan bagi penikmatnya.
Ketika saya ditanya tentang weekend, jawabanku adalah tidur. (Hahaha bukan tukang tidur, justru itu proporsional).
Tidur adalah bagian dari kehidupan yang tidak boleh ditinggalkan oleh setiap yang bernyawa. Tubuh ini, seperti halnya mesin motor yang butuh asupan oli dan istirahat yang cukup,setelah melakukan perjalanan jauh. Begitupun kita,membutuhkan waktu yang cukup untuk menstabilkan tenaga yang telah terforsir bekerja seminggu penuh. Dan weekend adalah waktu yang tepat untuk itu, atau setidaknya tidak melakukan pekerjaan yang berat agar bisa kembali fit di hari Senin yang akan datang.
Apalagi di tempatku , yang sedang kedatangan tamu, musim panas. Kebayangkan jika berpuasa di musim panas yang puncaknya bisa sampai 39-40C. (Terasa seperti dirimu yang kepanasan saat mendengar bacaan Qur'an. Hehehehe kidding mas,adek,kakak,om)
Nah Tidur di bulan Ramadan bisa saja menjadi ibadah, asalkan dengan istirahat itu kita punya stok tenaga yang banyak buat melaksanakan ibadah bulan Ramadan seperti; tarwih, tadarrusan dan lainnya. Tapi jangan sampai kita tidur sampai melewati waktu wajib shalat, itu sama saja kita melupakan yang wajib dan melaksanakan yang Sunnah.
Tidur. Yahh harus tidur,saya tidak punya banyak alasan untuk itu, tapi saya rasa itu cukup jelas buat kalian pahami.wkkwkwk
Dan yang terpenting, saya yakin tidur itu perpaduan antara lelah dan suntuk, bukan racun kantuk
yang mengandung kamu,
Bukan pula emisi rindu
Yang mengandung kamu. Zzzzz
Kalau kamu bagaimana dengan liburannya nya??
Selamat berlibur, Selamat ber-Ramadan
Kairo, 11 Mei 2019