Taufik Uieks
Taufik Uieks Dosen

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

5 Komponen dan 4 Pilar Manajemen Keuangan untuk Menghadapi Ramadhan dan Lebaran

16 April 2023   08:56 Diperbarui: 16 April 2023   09:09 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
5 Komponen dan 4 Pilar Manajemen Keuangan untuk Menghadapi Ramadhan dan Lebaran
Kompas.com

Dalam bidang keuangan  secara umum ada tiga jenis laporan keuangan yaitu laporan rugi laba, neraca dan laporan arus kas. Nah ketiga bentuk laporan inilah yang akan kita gunakan untuk keperluan mengatur keuangan kita agar tetap sehat selama Ramadhan, Lebaran dan sesudahnya.   Tentu saja kalau di perusahaan kita menggunakan istilah laporan, untuk keperluan pribadi dapat digunaan istilah catatan.

Pertama-tama kita akan membahas neraca yang mencatat kekayaan kita pada suatu tanggal tertentu. Anggap saja pada tanggal 31 Desember 2022 lalu. 

Kita akan membahas jumlah aset dan kewajiban yang kita miliki.  Di sini akan diketahui beberapa kekayaan bersih kita.  Yang dimaksud set adalah harta dan kekayaan yang kita miliki baik berupa rumah, kendaraan, atau juga tabungan dan investasi.  Sementara kewajiban atau liabilitas adalah segala hutang, cicilan, kredit dan lain sebagainya. Mudah-mudahan kita mempunyai kekayaan yang positif.

Selanjutnya kia akan membahas mengenai Catatan pendapatan dan pengeluaran yang meliputi seluruh proyeksi pendapatan dan pengeluaran  dalam satu tahun.  Diharapkan jumlah pendapatan kita selalu lebih besar dari jumlah pengeluaran.  

Misalnya saja gaji bersih plus tunjangan yang kita dapat setiap bulan adalah 15 juta rupiah maka penghasilan per tahun dari gaji  adalah 180 juta . Kemudian THR 15 juta plus bonus dari kantor 30 juta maka penghasilan total 225 juta . 

Sedangkan pengeluaran rutin tiap  bulan  10 juta rupiah. Sehingga  pengeluaran tahunan menjadi 120 juta. Lalu ada juga pengeluaran lain-lain misal untuk hiburan dan cicilan  sebesar 60 juta rupiah. Di sini kita bisa melihat total pengeluaran sebesar 180 Juta Rupiah sehingga kita masih memiliki dana sekitar 45 juta rupiah untuk keperluan Lebaran, 

Dari sini kita bisa melihat walau gaji hanya 15 juta dan THR 15 juta kita masih bisa mengeluarkan 45 juta untuk Ramadhan dan Lebaran.   Tentu saja dana sebesar 45 Juta itu tidak harus kita habiskan semuanya. Bisa sebagian digunakan untuk tabungan atau investasi.

Dan yang terakhir adalah kita harus menyiapkan Catatan arus kas adalah benar-benar mencatat aliran uang tunai  yang masuk dan keluar di rekening kita.   Perlu diketahui bahwa pendapatan dan pengeluaran tidak selalu sama identik dengan arus kas masuk dan keluar.  Tujuan catatan ini adalah untuk selalu dapat menjamin likuiditas atau kelancaran keuangan kita sendiri. 

Lalu bagaimana kalau penghasilan hanya 5 juta per bulan.  Maka tentunya agar keuangan tetap sehat kita Harus  melakukan penyesuaian pengeluaran rutin dan juga pengeluaran selama Ramadhan dan lebaran agar uang kas selalu  tetap positif dan lancar dan pada saat dilakukan perhitungan neraca, kekayaan kita masih positif.  Perlu diingat bahwa mengatur pengeluaran selalu lebih mudah dibandingkan dengan meningkatkan pendapatan. Untuk mengatur pengeluaran, kita bisa berhemat sedangkan untuk meningkatkan pendapatan, kita bisa melakukan pekerjaan sampingan dengan berjualan secara daring atau lain sebagainya.

 

Yang penting adalah selalu membuat anggaran tahunan dan bulanan agar kondisi keuangan kita selalu sehat dalam arti kekayaan selalu positif dan juga arus kas selalu lancar sehingga jangan sampai berhutang untuk memenuhi keperluan Ramadhan dan Lebaran.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun