Mohon tunggu...
Theresia Martini
Theresia Martini Mohon Tunggu... Pencinta Keheningan

Menulis adalah tantangan jiwa, mengalahkan diri, sejauh kaki terus melangkah ke depan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Senja Tak Lagi Memintal Rindu

19 Maret 2025   22:17 Diperbarui: 21 Maret 2025   16:07 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Seorang Perempuan Masih Setia Menunggu Senja (Sumber: Pixabay.com)

Puisi: Senja Tak Lagi Memintal Rindu

Ketika senja menggantung lesu,
terlihat wajah langit tersenyum sendu,
menatap kepergian bayang dirimu,
tinggalkan kenangan berselimut pilu.

Angin dingin perlahan menyapa kalbu,
sebagai pengingat senja akan berlalu
berlari dalam pelukan sang waktu,
melepas jingga tanpa merasa ragu.

Lautan jelaga yang membelenggu,
melepas jubah kenangan penuh debu,
tak ada lagi bilik rindu yang mengadu
mengoyak sepi kian membisu.

Genangan pekat mulai mengetuk pintu,
menawarkan kehangatan cinta palsu,
dalam secangkir bayangan semu,
membuat lara tersengal rindu mencandu.

Meski senja kini tak lagi memintal rindu,
barisan awan pun telah mengabu,
namun kasih setia tetap menunggu,
sekadar bercanda meski tak selepas dahulu.

Baca juga Puisi: Ramadan, Telah Hadir Menyapa

@senimelipatluka, 19 Maret 2025

#Tulisan ke-20 Tahun 2025
#Puisi ke-14 Tahun 2025
#Artikel ke-6 Tahun 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun