Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - SEO Specialist

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menari di antara Bambu: Eksplorasi Keindahan dan Makna Tari Rangkuk Alu

29 April 2024   10:44 Diperbarui: 30 April 2024   00:42 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menari di Antara Bambu Eksplorasi Keindahan dan Makna Tari Rangkuk Alu. Dok/indonesia.go.id

Pada Senin (29/4/2024), Google Doodle mengambil peran sebagai jendela kebudayaan, menyoroti Tari Rangkuk Alu dari Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tarian ini dipilih sebagai perayaan Hari Tari Internasional, yang diperingati setiap tanggal 29 April.

Inisiatif Google Doodle ini tidak hanya memperkenalkan keindahan Tari Rangkuk Alu kepada masyarakat global, tetapi juga memberikan penghormatan yang pantas terhadap kekayaan budaya Nusa Tenggara Timur.

Melalui animasi yang hidup, jutaan orang di seluruh dunia dapat merasakan dan mengapresiasi pesona dan makna di balik gerakan-gerakan gemulai dari tarian ini.

Penggunaan Google Doodle sebagai platform untuk memperingati tarian tradisional seperti ini menunjukkan komitmen Google dalam mendukung keragaman budaya dan menghargai warisan budaya yang unik dari berbagai belahan dunia.

Dengan demikian, Tari Rangkuk Alu tidak hanya menjadi sekadar simbol lokal, tetapi juga menjadi ikon global yang merangkul semua orang untuk menghormati dan merayakan kekayaan budaya dunia.

Tarian dari Permainan

Tari Rangkuk Alu bukanlah sekadar gerakan anggun di atas panggung, melainkan hasil evolusi dari permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai nama seperti Rankuk Alu, Ranku Alu, atau Alu Rangkuk.

Ide sederhananya adalah menyusun tongkat bambu dalam bentuk kotak di tanah, lalu menggerakkannya dengan irama, sementara pemain lain melintasi pola yang rumit untuk menghindari bambu.

Dari sini, munculah gerakan dasar Tari Rangkuk Alu. Meskipun awalnya dimainkan dengan menggunakan alu, permainan ini berkembang seiring waktu dengan bambu sebagai pengganti alat tersebut. Perubahan ini menggambarkan fleksibilitas budaya dalam mengadaptasi perubahan zaman tanpa kehilangan esensi.

Tari Rangkuk Alu tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan tentang kekayaan budaya dan keseimbangan antara tradisi dan perubahan. 

Melalui Google Doodle dan penampilan panggungnya, tarian ini menunjukkan betapa pentingnya melestarikan dan menghargai warisan budaya yang berharga bagi masyarakat Manggarai dan seluruh Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun