Mencintai dunia sastra dengan menghadirkan karya-karya bertema cinta dan perjalanan hidup. Menulis beberapa buku sebagai bentuk apresiasi terhadap pengalaman dan perasaan, sekaligus berkontribusi dalam mendukung literasi dan membangun semangat membaca. Beberapa karyanya antara lain antologi puisi Sebelum Hujan Turun Lagi, kumpulan cerpen Sebuah Esai Kehidupan, dan novel Jejak di Persimpangan Waktu. Selain itu, pernah turut serta menulis dalam Rollercoaster, kumpulan cerpen yang diterbitkan oleh Firaz Media.
Bijak Mengelola Sampah di Bulan Ramadan
Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah dan kebaikan. Di bulan suci ini, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal, tidak hanya dalam bentuk ibadah, tetapi juga dalam tindakan yang bermanfaat bagi sesama dan lingkungan. Salah satu cara sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan mengelola sampah secara bijak. Kesadaran untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan merupakan bagian dari tanggung jawab kita sebagai manusia.
Saat Ramadan, konsumsi masyarakat cenderung meningkat, terutama dalam hal makanan dan minuman. Sayangnya, peningkatan konsumsi ini juga sering kali berdampak pada meningkatnya jumlah sampah, terutama sampah plastik dari kemasan makanan dan minuman. Jika tidak dikelola dengan baik, sampah ini dapat mencemari lingkungan dan menyebabkan berbagai masalah, seperti banjir dan pencemaran tanah serta air. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk lebih bijak dalam mengurangi, memilah, dan mendaur ulang sampah agar dampak negatifnya dapat diminimalkan.
Salah satu langkah yang dapat diterapkan adalah dengan memilah sampah sejak awal. Sampah plastik dan sampah anorganik lainnya dapat dikumpulkan untuk didaur ulang, sementara sampah organik, seperti sisa makanan, dapat dimanfaatkan menjadi kompos atau pupuk alami. Dengan cara ini, kita tidak hanya membantu mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga menciptakan nilai baru dari sesuatu yang awalnya dianggap sebagai limbah.
Selain memilah sampah, kita juga bisa mengurangi penggunaan plastik dengan membawa wadah sendiri saat membeli makanan atau minuman berbuka puasa. Menggunakan tumbler untuk air minum dan membawa tas belanja sendiri saat berbelanja kebutuhan Ramadan juga merupakan langkah kecil yang berdampak besar dalam mengurangi sampah plastik sekali pakai.
Bulan Ramadan adalah momen yang tepat untuk memperbaiki diri, termasuk dalam hal kepedulian terhadap lingkungan. Dengan mengelola sampah secara bijak, kita tidak hanya menjaga kebersihan sekitar, tetapi juga ikut berkontribusi dalam menjaga keseimbangan alam. Kebaikan sekecil apa pun yang kita lakukan akan menjadi amal yang berharga, terlebih jika dilakukan dengan niat yang tulus. Mari jadikan Ramadan ini sebagai kesempatan untuk lebih peduli terhadap lingkungan, demi masa depan yang lebih baik.***
Content Competition Selengkapnya
MYSTERY TOPIC
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Ketemu di Ramadan hadir kembali. Selain sebagai ajang buka puasa bersama Kompasianer, ada hal seru yang berbeda dari tahun sebelumnya. Penasaran? Tunggu informasi selengkapnya!