Wiwik Agustina
Wiwik Agustina Lainnya

Hi, welcome to my universe! Exploring self-development and social issues, from science to digital marketing. Believing that thoughts shape actions, I strive to inspire positive change through impactful narratives.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Normalisasi Say "No" Biar Bukber Gak Bikin Boncos

7 Maret 2025   17:30 Diperbarui: 8 Maret 2025   06:29 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Normalisasi Say "No" Biar Bukber Gak Bikin Boncos
Ilustrasi Buka Bersama/Bukber saat Ramadan (Sumber: Freepik/rawpixel.com)

Buka bersama atau 'BukBer' adalah momen kebersamaan saat bulan ramadan tiba, tentunya tidak hanya berbuka puasa namun juga sebagai ajang untuk mempererat silaturahmi dengan teman, rekan kerja, komunitas, bahkan keluarga besar.

Namun, sering terjadi dimana acara bukber menjadi salah satu faktor 'boncos'nya keuangan karena seringnya makan diluar, apalagi jika diselingi dengan pertukaran hadiah dan dress code khusus. Wah, bukan main pusingnya!

Apakah boleh menolak ajakan bukber? Tentu saja. Salah satu cara paling mudah untuk menyelamatkan keuangan adalah berani bilang 'No' untuk hal yang kurang prioritas dari alokasi anggaran kamu.

Sayangnya, bagi sebagian orang yang people pleaser atau selalu berusaha untuk menyenangkan banyak orang, menolak ajakan atau sesuatu bukanlah hal yang mudah. Menormalisasi say 'no' dari ajakan bukber adalah hal sederhana biar keuanganmu gak 'boncos'.

Namun, 'boncos' juga bisa kamu hindari jika dengan melakukan mitigasi dan pengelolaan keuangan selama ramadan, apa saja? Ini cara mudah atur keuangan selama bukber saat bulan ramadan.

1. Tetapkan Anggaran yang Jelas

Apakah kamu termasuk orang yang mengalokasikan monthly budget atau anggaran bulanan setiap awal bulan? Jika ya, berarti kamu sudah sadar pentingnya menetapkan anggaran yang jelas.

Saat bulan ramadan, buatlah anggaran yang realistis untuk bukber. Pertimbangkan ajakan mana yang perlu untuk kamu terima dan tolak sehingga tidak mengorbankan kebutuhan pokok, seperti tabungan, tagihan, keluarga, dan lainnya.

Sebagai pedoman, kamu bisa mengalokasikan persentase tertentu dari pendapatan bulanan untuk bukber atau socialized, misalnya 5% dari pendapatan kamu. Tentunya persentase ini relatif berdasarkan jumlah pendapatan bulanan.

Baca juga: Agar Tidak Miskin, Yuk Kelola Keuangan dengan Money Mindset Investor

2. Prioritaskan Undangan

Setelah menentukan persentase dan nominal yang sesuai dengan kemampuan, maka belajar untuk memprioritaskan acara yang paling penting, seperti pertemuan keluarga atau reuni dengan teman dekat.

Jika kamu merasa ajakan bukber tersebut kurang penting, kamu berhak untuk menolak secara sopan sehingga anggaran tetap terjaga. Hindari memaksakan diri dengan melakukan pinjaman online atau pinjol, ini akan membangun kebiasaan keuangan yang buruk karena kamu tidak memiliki kendali atas pilihan berkata 'Tidak' saat keuangan belum mencukupi. 

3. Manfaatkan Promo dan Diskon

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

24 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG

MYSTERY TOPIC

Gadai Peduli Solusi Keuangan Masyarakat

pegadaian  blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 22 
25 Mar 2025

Kasih Bocoran Outfit Lebaran

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 23
26 Mar 2025

MYSTERY CHALLENGE

Instagram Reels
Reportase Kondisi Pasar Jelang Lebaran

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 24
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun