Cerita tentang Merapikan Rumah Jelang Lebaran
Pagi ini kegiatan bersih- bersih dimulai. Membongkar rak piring, menyikat bak cuci piring, membersihkan kompor dan terakhir mengecat. Alhamdulillah sekitar habis ashar kegiatanpun selesai. Dapur sudah lumayan lebih rapi dari biasanya. Besok rencananya kami akan bersih bersih ruangan yang lain.
"Akhirnya selesai..," kata anak saya lega.
"Alhamdulillah, tanpa tukang pula," sahut saya sambil tersenyum senang. Meski tidak sebagus pekerjaan Pak Samad, tapi lumayan lah. Suasana dapur jadi lebih cerah.
Ketika kami duduk sambil melepas lelah, tiba-tiba..,"Gubrakkk !"
Terdengar suara yang begitu keras dari arah ruang belakang. Suara tersebut diikuti oleh suara kucing berkelahi dan kejar-kejaran di atas genteng.
Ampun... kucing kerah ini, pikir saya.
Anak saya segera berlari ke belakang.
"Buk, coba lihat," kata anak saya setelah melihat sumber suara. Bergegas saya ke ruang belakang. Astaga.... Saya begitu terkejut. Tampak di bagian atas ruang belakang gentengnya ambrol dan kayunya patah. Rupanya perkelahian kucing tadi begitu seru sampai patah kayunya. Sebelumnya memang sudah kami tengarai agak lapuk kayu- kayu di bagian itu.
Ada lubang menganga di bagian atas ruang belakang saya. Kalau hujan pastilah nggrojog itu. Tanpa pikir panjang saya berkata pada anak saya.
"Le, tolong ambilkan HP Ibuk ," kata saya.
Bergegas anak saya mengambil HP dan menyerahkan ke saya. Saya memotret lubang yang menganga tersebut, lalu mengirimkan fotonya pada seseorang.