Yuliyanti
Yuliyanti Wiraswasta

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Berburu Takjil dengan Mas Bojo di Pasar Krempyengan

15 Maret 2024   22:55 Diperbarui: 15 Maret 2024   23:16 1181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berburu Takjil dengan Mas Bojo di Pasar Krempyengan
Penjual Takjil, Sumber gambar Dokumen Yuliyanti


Tadi sore saya berburu takjil bersama Mas Bojo (suami) di pasar Krempyengan yang berada di Desa Sumyang, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten.

Nama krempyengan(sesaat) saya sematkan lantaran muncul jika bulan Ramadan saja. Setelahnya tempat tersebut kembali seperti semula, hanya ada lalu lalang kendaraan yang lewat.

Beruntung tidak hujan. Jadi bisa bermotor dengan suami dengan riang hati, menyusuri jalanan depan pabrik sarung yang lengang. Sebab karyawan belum pulang.

Setibanya di tempat saya kaget melihat suasana begitu sepi. Sepi dari pengunjung, berkurang pula penjualnya. Dulu pedagang di kisaran 15 orang. Tetapi kini yang bertahan tersisa tiga orang.

Keadaan ini berubah 180 derajat jauh sebelum covid-19. Dulu, sepanjang jalan depan Balai Desa dipenuhi beragam lapak yang menjual aneka takjil, sayuran hingga lauk-pauk siap santap.

Tapi kini takjil tidak lengkap. Tujuan saya ke pasar takjil hendak membeli gorengan hangat, tapi realita tidak selaras dengan ekspektasi.

Menurut Bu Anis salah satu penjual ysng madih bertahan, berkurangnya pedagang semenjak Covid-19 hingga Ramadan tahun 2024 ini.

Dagangan Bu Anis lebih lengkap, seperti foto yang saya sematkan.
Dari beliau saya membeli bakso penthol, tahu segar, lauk sambel welut dan pecel bakmi serta kerupuk rambak. 

Sedangkan minuman, saya membeli es kopyor untuk Nak Nang. Setelah dimakan, katanya enak. Dan saya membeli sebungkus kolak. Lumayan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun