Yuliyanti
Yuliyanti Wiraswasta

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_yuli_adja Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tips Jitu Mengelola Keuangan agar Sehat Selamanya

19 Maret 2024   21:34 Diperbarui: 19 Maret 2024   21:35 1022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alhamdulillahirrabbil' aallamiin. Tidak terasa sepekan sudah puasa Ramadan kita lalui. Semoga Allah melancarkan puasa pula menerima amal ibadah kita semua. Aamiin.

Bicara soal Bulan Ramadan, itu artinya kita (kaum muslim) menjalankan ibadah puasa selama sebulan. Dengan demikian bulan terkait bisa dijadikan kesempatan baik untuk mengatur keuangan rumah tangga.

Bukankah setiap orang menginginkan Finansial Sehat Selama Ramadan? Bahkan di masa depan?

Akan tetapi apa yang diharapkan sepertinya tidak sesuai harapan. Sering kali tabungan kita kerap berkurang untuk memenuhi beragam kebutuhan selama puasa, bahkan hingga Hari Raya lebaran tiba. Ya. Hampir semua memimpikan.

**

Benarkah bulan Ramadan merupakan bulan pemborosan?

Mungkin istilah di atas benar bagi sebagian orang. Tidak bisa dipungkiri, jika momen Ramadan merupakan bulan di mana harus mengeluarkan uang lebih banyak dibanding 11 bulan lainnya.

Salah satunya penulis. Meski demikian, saya "tidak menganggap Ramadan sebagai bulan pemborosan" melainkan sebuah kewajiban yang harus dipenuhi di bulan tersebut.

Jauh sebelum puasa Ramadan, saya harus mempersiapkan uang dua hingga tiga kali lipat dari bulan sebelumnya. Hal ini untuk memenuhi keperluan harian toko, seperti pengadaan barang, gaji karyawan hingga uang lebaran serta dana darurat.

Alhamdulillah, selama hampir 24 tahun lebih saya bisa mengatur keuangan dengan baik. Semua kewajiban terpenuhi. Begitu pun dengan kebutuhan rumah tangga tetap terjaga.

Guna menjaga kondisi keuangan terjaga, ada tips khusus untuk mengantisipasinya, berikut cara yang bisa dilakukan untuk mengatur keuangan selama Bulan Ramadan hingga lebaran.

1.Membuat anggaran keuangan


Siapa pun kita, tentu memiliki beberapa kebutuhan hidup selain papan (rumah) dan sandang (pakaian) yang harus dipenuhi. Membuat anggaran keuangan merupakan langkah mudah untuk mengetahui besar kecilnya pengeluaran.

Kita bisa membuat susunan daftar kebutuhan yang mendesak jauh-jauh hari seperti menu keseharian selama berpuasa, membayar listrik,  dan kebutuhan lainnya. Tidak ketinggalan dana darurat, bersedekah di bulan yang penuh berkah.

2.Menabung


Dengan menabung jauh-jauh hari bisa membantu memenuhi kebutuhan yang diperlukan jelang Ramadan. Alhamdulillah, saya selalu mengikuti kegiatan arisan dan menabung bersama ibu-ibu setempat.

Besar kecilnya tabungan dan jumlah yang diikutan dalam keluarga bisa disesuaikan (tidak dibatasi). Dengan adanya kegiatan ini bisa membantu memenuhi kebutuhan saya untuk lebaran hingga pasca lebaran.

3.Mengutamakan kebutuhan bukan memenuhi keinginan


Bulan puasa menjadi momen untuk melatih diri semakin baik, bukan sekadar menahan lapar serta dahaga. Salah satu yang sering kita dengar yaitu menahan hawa nafsu. 

Termasuk nafsu ingin memiliki apa yang seharusnya tidak dimiliki.
Sebagai contoh, saat kita berbelanja lebih mengutamakan kebutuhan pokok. 

Dalam hal ini memang agak sulit, lebih -lebih jika menjelang lebaran banyak gerai atau market menawarkan discon besar-besaran. Siapa coba yang tidak tergiur?

Saya sendiri juga tidak kuasa menolak. Memanfaatkan discon memang sah-sah saja. Namun, kita harus komitmen pada tujuan utama. Lebih mengutaman hmyang terpenting.

4.Memasak menu berbuka puasa dan sahur

Selama berpuasa suami selalu berbuka puasa di Musala setempat bersama warga lainnya. Sebenarnya saya juga menginginkan hal serupa.

Berbuka di Musala selain temannya banyak, kegiatan tersebut didahului zikir tahlil dan doa bersama sebelum berbuka hingga salat berjamah. Rutinitas ini serasa memanggil-manggil jiwa saya.

Namun, saya belum diberi kesempatan untuk bukber di Musala lantaran Nak Nang belum sepenuhnya menyukai sembarang menu.

Jadi, ia saya harus memasak menu untuk berbuka dan sahur. Yah, meski tidak bisa dipungkiri kadang kala harus membeli lauk sesuai permintaan yang menurut saya masih wajar. 

Dalam arti kata tidak berlebih-lebihan. Dan saya tetap bersyukur selama ini bisa mengelola finansial sehat selama Ramadan. Bahkan di bulan selanjutnya. Bagaimana dengan Anda?

Referensi 

#TipsMengelolaKeuangan
#FinansialSehatSelamaRamadan
#RamadanBercerita2024
#RamadanBercerita2024Hari 9
#ArtikelYuliyanti
#Klaten,19Maret2024
#Tulisanke-563
#MenulisdiKompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun