Yulia Nurdianik
Yulia Nurdianik Penulis

Berbagi tentang Self Development, Islam, dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Mari Mencontoh Gaya Hidup Sehat Ala Rasulullah dengan KOJIMA

4 Mei 2021   11:32 Diperbarui: 4 Mei 2021   12:03 1539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mari Mencontoh Gaya Hidup Sehat Ala Rasulullah dengan KOJIMA
Sumber : dokumen pribadi

Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu. (Q.S Al-Baqarah : 168)

Islam sangat memperhatikan makanan yang masuk ke dalam tubuh manusia. Dalam Islam, tidak semua makanan dan minum itu boleh dikonsumsi. Seperti yang dijelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 168 bahwa kita diperintahkan untuk makan makanan yang halal dan thoyyib. Menurut pemahaman fuqaha, halal adalah halal dari segi zat dan prosesnya. Sedangkan thoyyib adalah makanan yang aman, baik, tidak menimbulkan masalah apapun jika dikonsumsi baik jangka pendek maupun jangka panjang, dan  memberikan manfaat untuk tubuh manusia.

Sayangnya, umat Islam kebanyakan kurang peduli dengan makanan yang dikonsumsi. Memakan apapun asal membuat perut kenyang, tidak peduli makanan tersebut halal dan baik.  Menurut Kepala Departemen Ilmu kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, Prof M. Juffrie, SpA, mengatakan bahwa perilaku manusia tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungan tapi juga dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. 

“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)." (HR. Bukhari  dan Muslim)

Dengan menjaga asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh, kita akan menjaga kesehatan tubuh. Tubuh yang sehat merupakan nikmat Allah SWT yang harus dijaga. Apalagi saat ini kita sedang menjalani ibadah puasa Ramadan dalam kondisi pandemi. Kondisi ketahanan tubuh kita akan berbeda dengan hari-hari biasanya. Selain memperhatikan makanan yang masuk ke dalam tubuh, kita perlu menambahkan asupan suplemen untuk tubuh.

Kita bisa mencoba pola hidup sehat ala Rasulullah. Beliau hanya merasakan sakit sebanyak dua kali selama hidup. Beliau sangat memperhatikan kesehatannya, salah satunya pola makan. Saat pagi hari beliau suka mengonsumsi segelas air dingin yang dicampur dengan madu asli. Kemudian memasuki waktu dhuha, beliau memakan tujuh butir kurma ajwa. Selain itu, Rasulullah juga mengajurkan untuk mengonsumsi habbatussauda sebagai obat segala penyakit. Ini kunci hidup sehat ala Rasulullah yang bisa kita contoh dalam kehidupan sehari-hari. Rasulullah juga mempunyai kebiasaan makan kurma saat berbuka dan meminum setelah berbuka puasa madu.

Gaya Hidup Sehat Baru dengan KOJIMA

Sumber : Youtube S PRODUCTION

Kojima adalah minuman kesehatan herbal yang diproduksi oleh PT. Deltomed Laboratories. KOJIMA, madu dengan tiga kebaikan yaitu korma, jinten hitam (Habbatussauda), dan madu.  3 kandungan ini  membuat Kojima sangat efektif sebagai minuman suplemen untuk menambah nutrisi, meningkatkan daya tahan tubuh, dan menjaga kesehatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun