Mohon tunggu...
Zida Sinata Milati
Zida Sinata Milati Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer, Content Creator, Writer

Seorang freelancer yang menyenangi dunia content creator dan kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Berwisata Religi, Masihkah Tetap Eksis di Zaman Kini?

4 Mei 2024   16:32 Diperbarui: 5 Mei 2024   17:22 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompleks Makam Sunan Gunung Jati di Cirebon, Jawa Barat, Minggu (12/7/2015). Makam Sunan Gunung Jati menjadi salah satu wisata religi umat muslim di Cirebon. (KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO)

Bagi seorang muslim tentu sudah tidak asing lagi dengan Wali Songo, sebutan bagi sembilan wali/tokoh agama yang alim dan dihormati akan perannya sebagai penyebar agama Islam di pulau Jawa dan sekitarnya.

Tepat di bulan November tahun 2023, saya diberi kesempatan untuk berziarah tuntas pada sembilan wali Allah tersebut. Setidaknya sudah lebih dari 3x kunjungan di masing-masing makam, kecuali pada makam Sunan Gunung Jati di Cirebon yang baru sekali, karena memang jaraknya paling jauh dari rumah. 

Saat masih berkuliah di Surabaya dulu, biasanya saya beserta teman-teman seperantauan selalu menyempatkan berziarah ke makam Sunan Ampel tiap malam minggunya. 

Saat itu, saya benar merasakan, saat hati sedang gelisah dan butuh ketenteraman, maka obatnya adalah dengan tahlil juga baca Al-Quran selama berjam-jam di dekat makam, kuncinya memang mendekatkan diri pada Sang Pencipta.

Sebelum menjawab pertanyaan pada judul yang saya buat, izinkan saya untuk membahas beberapa ziarah core, atau inti yang pasti selalu membekas ketika seseorang melakukan ziarah Wali Songo dan saya buat berdasarkan versi pribadi saya.

Pertokoan Dekat Makam dan Ikon Kuliner Khasnya

Tidak perlu mengkhawatirkan oleh-oleh saat berziarah ke makam Wali Songo, karena semua ada dan tersedia, mulai dari perhiasan dan aksesoris seperti gelang, cincin, kalung, topi, beberapa jenis pakaian untuk perempuan maupun laki-laki, alat sholat, serta makanan, baik yang siap santap, maupun yang masih memerlukan pengolahan.

Di setiap makam Wali Songo yang memiliki lokasi berbeda-beda, tentu ada makanan khas dari masing-masing daerah yang perlu diicip oleh para peziarah, misalnya saat berziarah ke Makam Sunan Bonang Tuban, ada minuman khasnya yang patut dicoba, yakni es siwalan, rasa buah siwalan yang segar dan sedikit kenyal mirip dengan degan, cocok dinikmati saat siang terik.

Contoh lain adalah saat berkunjung ke makam Sunan Gunung Jati di Cirebon, ada salah satu kedai makanan "Empal Gentong", tentu saya cukup tertarik dan akhirnya membelinya seporsi pada saat itu. 

Menurut saya rasanya tidak jauh berbeda dengan soto daging buatan ibu di rumah, yang membuatnya unik adalah penjualnya menggunakan gentong sebagai wadah kuah dari empal gentong tersebut.

Lalu, saat berkunjung di Makam Sunan Ampel, biasanya saya selalu menyempatkan membawa pulang roti Maryam original dengan taburan gula halusnya, rasa roti gurih mentega yang crunchy di luar dan lembut di dalam membuat saya sangat menyukainya, selain itu harganya juga terjangkau. Kalau di Sunan Ampel kuliner khasnya lebih ke arah timur tengah dan juga olahan khas maduranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun