Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Penulis

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Bossongang, Gangguan Ledakan Amarah, dan Pasangan Minta Digantung

16 April 2021   03:03 Diperbarui: 16 April 2021   03:01 2686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bossongang, Gangguan Ledakan Amarah, dan Pasangan Minta Digantung
Ketika kepala disesaki amarah (Ilustrasi: artworksadv.com)

Tenang saja, Kawan. Beruntunglah kita karena bisa berpuasa. Betul, puasa adalah jalan ninja bagi penderita bossongang, displasemen, dan gangguan ledakan amarah. Puasa melatih kita untuk mengendalikan diri. Tidak bisa kita ingkari, perang terbesar masihlah perang melawan diri sendiri.

Siapa pun Anda, dari mana pun asal Anda, selama Anda ingin mengendalikan amarah, cobalah sesekali berpuasa. Kalau kurang mempan, berpuasalah banyak kali. Ramadan, misalnya, dilalui dengan berpuasa selama 29 atau 30 hari.

Mudah-mudahan puasa kita berkah. Amin. [kp]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun