Muhammad Ridho
Muhammad Ridho Mahasiswa

Seekor mahasiswa perantauan di Yogyakarta yang aktif membahas seputar kehidupan di Yogyakarta, berbagai permasalahan sosial, tren viral seputar game dan film, sejarah, serta kisah cinta yang paling mendalami peran.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Diet Sampah di Bulan Ramadhan: Ibadah Jalan, Lingkungan Aman

14 Maret 2025   21:00 Diperbarui: 19 Maret 2025   14:55 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diet Sampah di Bulan Ramadhan: Ibadah Jalan, Lingkungan Aman
Tumpukan Sampah Plastik Sekali Pakai di Alun-Alun Kidul & Sumber: Dokumentasi Pribadi. 

"Ayo kita berburu takjil di alun-alun! Nanti aku traktir deh, hitung-hitung sedekah, hehe. Kan lagi Ramadhan juga."

"Gas! Tapi nanti solat Maghrib dulu di sana ya, kan deket. Eh, buang sampahnya di sini aja, orang-orang juga pada ninggalin sampah di sini."

Percakapan kayak gini mungkin sering kita dengar, apalagi di bulan Ramadhan. Yang bikin miris, setelah berburu takjil, banyak orang ninggalin sampah sembarangan di lapangan luas alun-alun. Dari bungkus plastik es doger, kotak styrofoam, sampai kantong kresek bekas jajanan, semuanya dibiarkan begitu aja.

Saya sampai mikir, kenapa sih masih banyak yang buang sampah sembarangan? Padahal, kalau bawa botol atau kotak makan sendiri, bisa lebih praktis dan ramah lingkungan. Habis dipakai? Tinggal cuci, masukin tas, selesai. Nggak perlu nambahin tumpukan sampah plastik yang makin hari makin berserakan.

Yang lebih bikin greget, tiap tahun pas Ramadhan, sampah malah meningkat drastis! Dari tahun ke tahun, kondisinya nggak berubah, malah makin parah. Bulan yang seharusnya penuh berkah ini malah jadi bulan penuh sampah.

Nah, daripada Ramadhan kita cuma nambahin limbah, kenapa nggak coba mulai diet sampah? Gimana caranya biar puasa tetap lancar dan makin berkah tanpa ninggalin jejak sampah berlebihan? Oke, kita bahas bareng jangan kabur dulu ya.

Eh, bentar deh… emang sampah selama Ramadan itu sebanyak apa sih? Sampai-sampai banyak yang khawatir bakal naik lagi tahun ini. Nah, coba kita lihat datanya dulu.

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jumlah sampah selama Ramadan 2023 meningkat sekitar 20% dibanding hari biasa. Mayoritas sampah ini berasal dari sisa makanan dan kemasan sekali pakai.

Misalnya, di Surabaya, sampah yang masuk ke TPA Benowo bertambah 100-200 ton per hari, hingga totalnya mencapai 1.500-1.600 ton sehari. Sementara di Tangerang Selatan, lonjakan sampah berkisar 5-10%, mencapai 970 ton per hari.

KLHK juga mencatat bahwa 41,2% sampah di Indonesia berasal dari sisa makanan, sementara 18,2% lainnya adalah sampah plastik. Rumah tangga menjadi penyumbang terbesar, sekitar 39,2% dari total sampah nasional.

Data ini terus berlanjut, bahkan pada Ramadan 2024, timbulan sampah kembali meningkat sebanyak 20%, dengan komposisi terbesar tetap berasal dari sisa makanan dan kemasan plastik.

Tanpa kita sadari, dalam ikhtiar beribadah selama Ramadan, kita sering kali justru menghasilkan sampah berlebih, baik dalam bentuk makanan, air, tenaga, bahkan waktu. Padahal, Allah telah mengingatkan kita untuk tidak berlebihan:

"Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan." (QS Al-A'raf: 31)

Potret: Tumpukan sampah yang tampak di sebelah selatan Pasar Beringharjo Yogyakarta & Sumber: TRIBUNJOGJA.COM/Azka Ramadhan
Potret: Tumpukan sampah yang tampak di sebelah selatan Pasar Beringharjo Yogyakarta & Sumber: TRIBUNJOGJA.COM/Azka Ramadhan

Nah, itu dia data tentang peningkatan sampah selama Ramadan 2023 dan 2024. Kaget gak sih? Masih banyak banget orang yang pakai kemasan sekali pakai padahal udah jelas-jelas bikin sampah numpuk. Padahal, ada cara yang lebih simpel dan ramah lingkungan, seperti pakai wadah yang bisa dipakai ulang.

Jadi, aku mau ngajak kita semua buat mulai diet sampah di bulan Ramadan ini. Gak cuma soal ibadah dan mendekatkan diri ke Allah, tapi juga tentang menjaga bumi tetap bersih.

Ingat, buang sampah pada tempatnya itu juga bagian dari ibadah, lho! Dengan mengurangi sampah plastik dan lebih bijak dalam konsumsi, kita gak cuma bantu lingkungan, tapi juga bisa dapat pahala dan keberkahan di bulan suci ini.

Nah, gimana sih cara biar kita bisa diet sampah selama Ramadan? Oke, aku punya beberapa tips yang bisa langsung kalian coba:

1. Berbuka Secukupnya, Jangan Sampai Mubazir

Pernah gak sih, saat buka puasa kita langsung kalap ambil makanan dalam porsi besar, terus akhirnya gak habis? Ujung-ujungnya malah dibuang. Sayang banget.

Makanya, mulai sekarang coba ambil makanan secukupnya dulu. Kalau masih lapar, bisa nambah lagi, daripada kebanyakan di awal terus mubazir. Ingat, makanan yang terbuang bukan cuma nyia-nyiain rezeki, tapi juga nyia-nyiain usaha orang yang memasaknya.

2. Stop Alat Makan Sekali Pakai!

Buka bersama memang jadi momen wajib saat Ramadan. Tapi biasanya, di acara bukber kita pakai sendok, garpu, gelas plastik, dan piring kertas sekali pakai. Emang praktis, tapi dampaknya buat lingkungan gak kecil loh!

Coba deh, kalau bukber di rumah pakai alat makan yang bisa dicuci. Kalau bukber di luar, bawa alat makan sendiri. Selain lebih ramah lingkungan, kita juga ikut mengurangi limbah sampah plastik yang susah terurai.

3. Masak Sendiri, Lebih Sehat & Ramah Lingkungan

Memasak sendiri makanan berbuka itu gak cuma lebih sehat, tapi juga bisa mengurangi sampah plastik dari makanan instan dan kemasan take-away.

Biar makin seru, ajak keluarga atau teman untuk masak bareng. Oh iya, jangan lupa bawa kantong belanja dan wadah sendiri saat beli bahan makanan, supaya gak makin banyak plastik yang terbuang.

4. Gunakan Wadah Ramah Lingkungan untuk Jualan Makanan

Buat kamu yang jualan makanan di bulan Ramadan, coba kurangi penggunaan plastik dan styrofoam. Sebagai gantinya, gunakan bungkusan dari kertas atau daun pisang. Selain lebih ramah lingkungan, pembungkus alami seperti daun juga bisa menambah aroma khas makanan dan menjaga cita rasa lebih alami.

Potret: Komunitas 'Trash Hero Yogyakarta' Sedang Membersihkan Sampah Plastik & Sumber: Trash Hero Yogyakarta.
Potret: Komunitas 'Trash Hero Yogyakarta' Sedang Membersihkan Sampah Plastik & Sumber: Trash Hero Yogyakarta.

Nah, itu dia teman-teman, tips diet sampah selama Ramadan yang bisa kita coba bareng-bareng. Aku juga sempat ngobrol sama Mas Ipunk, ketua komunitas Trash Hero Yogyakarta, dan dia bilang,

"Di bulan Ramadhan, sampah plastik dari makanan dan minuman itu meningkat banget. Makanya, kami di Trash Hero Yogyakarta terus ngajak orang-orang buat sadar pentingnya diet sampah. Salah satu cara simpelnya ya mulai bawa wadah sendiri pas beli takjil atau makan di luar. Gak ribet kok, malah lebih ramah lingkungan!"

Jadi, yuk mulai dari hal kecil! Kurangi plastik sekali pakai, bawa alat makan sendiri, dan kelola sampah dengan lebih bijak. Ramadan bukan cuma soal ibadah, tapi juga soal menjaga bumi kita tetap bersih dan sehat.

Masih ada beberapa hari lagi sebelum Lebaran, jadi masih ada waktu buat mulai kebiasaan baik ini. Jangan lupa buang sampah pada tempatnya dan tetap semangat diet sampah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

20 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG

MYSTERY TOPIC

Mudik Ramadan Makin Nyaman, Naik Kereta Aja

kai  blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 18 
21 Mar 2025

Mudik Hijau untuk Kurangi Jejak Karbon

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 19
22 Mar 2025

Fiksi Cerpen
Ramadan dan Keluarga

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 20
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun