Makna Bersyukur dan Penerapannya pada Bulan Ramadan
Arti bersyukur pada bulan Ramadan yang lainya adalah bisa shalat Tarawih baik berjamaah atau sendiri. Bersyukur badan sehat bisa sholat sunat Tarawih justru diberi hadiah sendi dan tulang sehat, kolestrol dan gula darah turun. Apalagi orang Indonesia berbukanya dengan kolak dan gorengan.
Sahur adalah bentuk syukur. Diberi badan yang sehat untuk puasa tentu harus dijaga dengan sahur. Selain itu sahur membuat badan siap untuk puasa, memberi energi untuk beraktivitas seharian, mencegah dehidrasi, mencegah hipoglikemia, mencegah kelelahan, meningkatkan daya ingat dan kosentrasi, meningkatkan daya tahan tubuh dan lain-lain. Bangun pada akhir malam. untuk sahur membuat badan kita terbiasa sholat tahajud stelah bulan Ramadan.
Makna bersyukur pada bulan Ramadan atas kelebihan rejeki yang dimiliki berupa memberi dan infaq sedekah dengan cara berbagi ta’jil. Berbagi melalui zakat maal dan terakhir zakat fitrah.
Bentuk syukur lainnya adalah itiqaf pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan. Itiqaf biasanya dilakukan dengan berdiam diri di masjid. Hal yang dilakukan biasanya tadarus quran dan sholat sunah.
Banyak orang yang mempersiapkan diri untuk itiqaf. Meluangkan waktu dan mengumpulkan rejeki agar dihari 10 terakhir bisa itiqaf. Tak semua orang bisa melakukan hal ini. Bersyukur di Indonesia menjelang Idul Fitri ada cuti bersama. Bagi pekerja bisa memanfaatkan waktu ini untuk itiqaf. Meski bisa dilakukan pada malam hari besoknya bekerja jangan sampai kontradiktif, ingin beribadah sunah justru kewajiban yaitu bekerja tidak optimal.
Rangkaian ibadah selama bulan Ramadan terkait erat dengan nasihat rasulullah jagalah lima hal sebelum lima hal. Muda, sehat, mampu, waktu luang dan bernyawa. Bentuk syukur memiliki 5 hal tersebut adalah bersungguh-sungguh menjalankan ibadah selama Ramadan.
Bila berada pada kondisi salah satu atau lebih berikut ini: sudah sepuh, dalam keadaan sakit, tidak mempunyai waktu luang, tidak mampu secara materi tetaplah bersyukur karena bila sudah tidak bernyawa tak bisa lagi melakukan ibadah. Allah memahami kondisi hambanya. Tetap semangat beribadah dalam segala kondisi. Itulah makna bersyukur paripurna. Bersyukur tak hanya pada saat dalam keadaan berlebih.