Pesata Sakura di Lampung Barat
TRADISI SAKURA
Sakura yaitu adalah suatu adat budaya yang ada di lampung barat, dan biasanya budaya sakura ini di laksanakan ketika menyambut hari raya idhul fitri yaitu pada hari kedua sampai keenam dan dilaksanakannya bergantian dengan desa lainnya, kegiatan ini di meriahkan juga dengan acara panjat pinang dan mempertontonkan seseorang yang memakai topeng atau penutup wajah dengan berbagai bentuk dan karakter yang menarik ada yang menggunakan topeng yang terbuat dari kayu yang diukir dan ada yang menggunakan kain dan biasanya dipadukan dengan berbagai busana dengan warna-warna yang meriah dan mencolok.
Sakura di bagi menjadi 2 jenis yaitu :
1. Sakura Betik/Helau
Jenis sakura ini adalalah sekura yang bersih dan pakaian yang digunakannya pun bagus dan biasanya di perankan oleh para bujang dan gadis untuk topeng yang digunakan sekura betik ini yaitu topeng yang di bentuk menggukan kain panjang dan di pakaikan kaca mata, dan di padukan dengan menggunakan berbagai jenis kain panjang
2. Sakura kamak/bukhak (sakura kotor)
Sesuai dengan namanya sakura kamak ini memakai topeng yang terbuat dari kayu dengan berbagai jenis karakter, pakaiannya pun jelek, compang-camping, atau kostum dari pakaian-pakaian bekas dengan tampilan yang buruk
Dari jenis 2 sakura tersebut yang paling di tunggu-tunggu ketika acara tersebut di mulai yaitu sakura kamak/bukhak(sakura kotor) karena jenis sakura ini adalah sakura yang lucu mulai dari topeng yang mereka kenakan dan pakaian yang mereka kenakan belum lagi tingkah laku mereka yang lucu