Encang Zaenal Muarif
Encang Zaenal Muarif Guru

Tak kenal maka tak sayang. Guru Bahasa Inggris di SMA Negeri 3 Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat. Pemilik kanal YouTube Abah Alif TV dan Barokah Unik Farm. Mantan wartawan dan Redaktur Pelaksana SK Harapan Rakyat. Ketua Yayasan Al Muarif Mintarsyah sekaligus pendiri SMP Plus Darul Ihsan Sindangkasih. Kini aktif di PGRI dan diamanahi sebagai Ketua PGRI Cabang Kec. Banjar dan sekretaris YPLP PGRI Kota Banjar. Untuk menyalurkan hobi menulis, aktif menulis di berbagai media cetak dan media online. Karena seorang anak petani tulen, sangat suka bertani dan kini menjadi owner Toko Barokah Unik Tokopedia, yang menjual berbagai jenis bibit tanaman, di antaranya bibit kopi, alpukat dan lain sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Finansial Sehat Selama Ramadan, Meminimalisir Pengeluaran yang Kurang Penting

19 Maret 2024   00:59 Diperbarui: 25 Maret 2024   20:00 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial Sehat Selama Ramadan, Meminimalisir Pengeluaran yang Kurang Penting
Ilustrasi. Sumber : pixabay.com

Hal yang sepertinya sepele ini, pernah saya tanyakan kepada seorang kiyai. Kebetulan, beliau pun seorang perokok. Beliau menjawab enteng.

"Pak Guru, kalau bicara rezeki, itu adalah maa untufi lii abiihi. Apa-apa yang dinikmati oleh kita, itulah rezeki. Kita merokok, artinya itulah salah satu rezeki yang dinikmati oleh kita. Tidak menjamin, dengan berhenti merokok, kita akan memiliki aset ini itu," katanya lugas. 

Entah itu justifikasi akan kebiasaannya yang suka merokok seperti saya, atau memang benar adanya, he-he. Tapi memang benar juga, seperti yang saya sebutkan tadi, banyak orang kaya dan sukses, tapi dia juga perokok. 

"Merokok membunuhmu!" kata sebuah slogan. Saya kurang percaya hal ini. Bapak saya, seorang perokok berat, kini berusia 79 tahun. Sehari-hari masih aktif pergi ke kebun. Tadi pun sehabis tarawih saya video call beliau, sedang merokok dengan santainya. Banyak sekali teman-teman seangkatan Bapak saya yang kini sudah meninggal, beberapa di antaranya tidak merokok semasa hidupnya, hehe.

Bicara masalah kesehatan finansial selama Ramadan, paling tidak saya memetik hikmah, bahwa banyak sekali rasa syukur yang harus dipetik. Puasa mengajarkan kita untuk berempati terhadap kaum dhuafa yang bisa jadi, mereka "berpuasa" setiap bulan. Setiap saat mereka berpuasa karena tidak memiliki apapun untuk dimakan. 

Sedangkan kita, selama ini tidak pernah sekalipun kekurangan apapun. Sehat finansial meskipun bukan konglomerat. Saya sangat bersyukur, dengan menjadi guru, paling tidak saya, anak dan istri tidak pernah mengalami kelaparan. Meskipun tidak memiliki tabungan ratusan juta hingga milyaran, tetap saja saya anggap, keluarga kami sehat secara finansial, hehe. 

Sementara di luar sana, masih banyak anak-anak terlantar, jompo, janda-janda tua (koq seperti almarhum KH Zainuddin MZ ya, hehe), yang memerlukan uluran tangan dan kebaikan kita. 

Ada pula keanehan selama Ramadhan. Mungkin Anda semua pernah mengalaminya. Banyak rezeki yang tidak terduga jika kita benar-benar melaksanakan ibadah puasa dan ibadah lainnya. 

Saya yakin, kesehatan finansial yang baik di bulan Ramadhan, akan dialami oleh siapapun yang menjalankan ibadah puasa. Allah berfirman yang artinya, "Barangsiapa yang bertaqwa, maka akan diberi jalan keluar dari segala permasalahan, dan diberikan rezeki dari arah yang tidak terduga". (QS At Thalaq :2). 

Jangankan di bulan Ramadhan, di bulan biasa saja kita akan meraih kesehatan finansial jika kita bertaqwa dengan sebenar-benarnya. Apalagi di bulan Ramadan yang mulia ini. 

Pengalaman saya, setiap kali menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, ada saja rezeki yang tidak terduga. Ramadhan kali ini pun saya yakin akan ada kejutan dari Allah SWT, bisa saja misalnya saya  mendapatkan K-Rewards yang nominalnya besar, hehe. (Mohon maaf Tim Kompasiana, saya hanya bercanda, he). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun