Hakikat Ibadah Puasa
THR ditunggu dengan was-was...
Euforia hari "Lebaran" semakin membahana baik dalam rumah ataupun diluar rumah....
Euforia Lebaran semakin menggebu dalam hati dan akal fikir ....
Lalu dimanakah ketentraman tingkat tinggi itu ??
Ketentraman tingkat tinggi itu ialah dimana dalam hati ada dzikir dan alam fikir seolah terhenti berfikir namun sepenuhnya dalam kesadaran beribadahnya, hanya mengikuti, hanya melihat, hanya menonton apa yang terjadi disekelilingnya saat itu, tanpa mengangan dan berfikir apapun. Jadi sepantasnya kalau keadaan kondisi Umat sebelum dan setelah melaksanakan Ibadah Puasanya ya sama saja, terbukti masih banyak maksiat, kebohongan, gossip, licik, KKN, dan setumpuk lagi tingkah polah yang buruk, seolah tiada hasilnya Ibadah Puasa tersebut, karena hanya sebatas mengugurkan kewajiban sebagai Umat Muslim saja.
Lailatul Qadar bukanlah berupa mukzizat yang datang dari NYA sebagai keajaiban-keajaiban bagai sihir yang terjadi dalam hidup Umat, bukanlah mimpi-mimpi yang akan menjadi kenyataan pada Umat, bukanlah seberkas cahaya yang turun dari langit pada Umat, namun Lailatul Qadar lebih baik dari pada semua itu, lebih baik beribu-ribu kali dari semua itu.
Semoga kita orang yang termasuk mendapatkan Anugerah NYA tersebut...Ammiinn....Yaa Rabb..
Tulisan ini adalah tidak bermaksud mendahului NYA, namun karena TUHAN YANG MAHA ESA itu sangat Logis walau ghoib, dan sangat terasa keberadaan NYA, oleh karena itu tulisan ini adalah sebagai sedikit pemberi esensi kecil dari keterangan-keterangan yang tersurat dan tersirat dalam Kitab Suci Al'Quran dan juga Hadits-hadits Nabi kita, Nabi Muhammad SAW.
Dan oleh karena tulisan ini adalah hasil dari pengkajian pribadi saja, jadi tidak mempunyai kekuatan hukum yang sahih dari sisi Agama dan dari sudut manapun juga hanya untuk pemahaman pribadi. Jadi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kata yang salah dan menyimpang, berbeda pemahaman, serta menyinggung perasaan pembaca yang budiman. Namun dengan demikian tulisan ini semoga dapat bermanfaat bagi personal Umat dan tidak juga bertujuan menggurui apalagi untuk aroganisme penulisnya. Pangapunten dan Terimakasih...
Wallahu'alam bish showabi....
ABDULLAH PUJA.