Abdullah Puja
Abdullah Puja Administrasi

Wong Ndeso...\r\nTuhan itu ada dan terasa serta logis..

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Hakikat Ibadah Puasa

13 Mei 2018   16:31 Diperbarui: 13 Mei 2018   16:43 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hakikat Ibadah Puasa
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

THR ditunggu dengan was-was...  

Euforia hari "Lebaran" semakin membahana baik dalam rumah ataupun diluar rumah....  

Euforia Lebaran semakin menggebu dalam hati dan akal fikir ....  

Lalu dimanakah ketentraman tingkat tinggi itu ??  

Ketentraman tingkat tinggi itu ialah dimana dalam hati ada dzikir dan alam fikir seolah terhenti berfikir namun sepenuhnya dalam kesadaran beribadahnya, hanya mengikuti, hanya melihat, hanya menonton apa yang terjadi disekelilingnya saat itu, tanpa mengangan dan berfikir apapun.  Jadi sepantasnya kalau keadaan kondisi Umat sebelum dan setelah melaksanakan Ibadah Puasanya ya sama saja, terbukti masih banyak maksiat, kebohongan, gossip, licik, KKN, dan setumpuk lagi tingkah polah yang buruk, seolah tiada hasilnya Ibadah Puasa tersebut, karena hanya sebatas mengugurkan kewajiban sebagai Umat Muslim saja.  

Lailatul Qadar bukanlah berupa mukzizat yang datang dari NYA sebagai keajaiban-keajaiban bagai sihir yang terjadi dalam hidup Umat, bukanlah mimpi-mimpi yang akan menjadi kenyataan pada Umat, bukanlah seberkas cahaya yang turun dari langit pada Umat, namun Lailatul Qadar lebih baik dari pada semua itu, lebih baik beribu-ribu kali dari semua itu.  

Semoga kita orang yang termasuk mendapatkan Anugerah NYA tersebut...Ammiinn....Yaa Rabb..  

Tulisan ini adalah tidak bermaksud mendahului NYA, namun karena TUHAN YANG MAHA ESA itu sangat Logis walau ghoib, dan sangat terasa keberadaan NYA, oleh karena itu tulisan ini adalah sebagai sedikit pemberi esensi kecil dari keterangan-keterangan yang tersurat dan tersirat dalam Kitab Suci Al'Quran dan juga Hadits-hadits Nabi kita, Nabi Muhammad SAW.  

Dan oleh karena tulisan ini adalah hasil dari pengkajian pribadi saja, jadi tidak mempunyai kekuatan hukum yang sahih dari sisi Agama dan dari sudut manapun juga hanya untuk pemahaman pribadi.  Jadi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kata yang salah dan menyimpang, berbeda pemahaman, serta menyinggung perasaan pembaca yang budiman.  Namun dengan demikian tulisan ini semoga dapat bermanfaat bagi personal Umat dan tidak juga bertujuan menggurui apalagi untuk aroganisme penulisnya.  Pangapunten dan Terimakasih...  

Wallahu'alam bish showabi....  

ABDULLAH PUJA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun