RAMADAN

RENUNGAN DIRI ANTARA LAPAR, DAHAGA DAN GHIBAH

18 Maret 2024   17:32 Diperbarui: 18 Maret 2024   17:35 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
RENUNGAN DIRI ANTARA LAPAR, DAHAGA DAN GHIBAH
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Sungguh sangat ironi kala mulut dan lisan tertutup, terantai dan tergembok dari makanan dan minuman yang berusaha masuk demi mengisi dan memuaskan kerongkongan dan perut. Namun semua itu kan tak berlaku bagi daging bangkai saudara kita, mulut dan lisan seakan tak berdaya, dengan sukarela membuka gembok, melepas rantai dan membuka gerbangnya demi daging bangkai.

yah... kita mudah menahan lapar dan dahaga demi kata indah dalam ibadah yaitu puasa, namun kadang kita lupa kala ada kesempatan tuk membicarakan saudara kita, pertahanan tuk menahan seakan tak ada dan berguna kala kata ghibah menyerangnya... sementara menahan lapar dan dahaga adalah bentuk dari menjaga sah dan tidaknya berpuasa, sedangkan ghibah berujung pada kurang dan hilangnya pahala ibadah puasa tersebut.

seyogyanya wahai diri kita tetap menjaga mulut dan lisan kita 

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun