Sahabat Tanpa Batas Usia
Dalam kehidupan, kita sering kali dipertemukan dengan orang-orang yang tidak pernah kita duga akan menjadi bagian penting dalam perjalanan kita. Salah satu anugerah terbesar dalam hidup saya adalah persahabatan dengan seseorang yang akan saya sebut sebagai Rama (bukan nama asli, atas permintaannya).
Meskipun kami berasal dari generasi yang berbeda---saya dari generasi milenial dan Rama dari generasi Z---perbedaan usia tidak menjadi penghalang bagi kami untuk menjalin persahabatan yang erat. Lebih dari sekadar teman, Rama adalah sosok yang menginspirasi saya dalam banyak aspek kehidupan.
Perjumpaan di Dunia Start-Up
Pertemuan saya dengan Rama terjadi setelah saya keluar dari dunia perbankan syariah, tempat saya menghabiskan 12 tahun perjalanan karier. Dunia start-up yang saya masuki setelahnya mempertemukan saya dengan Rama. Di awal pertemuan, dia adalah sosok yang susah didekati---super introvert, pendiam, dan seolah memiliki tembok tinggi di sekelilingnya. Namun, seiring berjalannya waktu, saya mulai melihat sisi lain dari dirinya yang membuat saya salut.
Rama adalah pribadi yang asik, meskipun bukan tipe orang yang banyak bicara. Dia lebih banyak mendengar dibanding berbicara, tetapi setiap kali dia berbicara, kata-katanya selalu berbobot. Ia bukan orang yang senang mengumbar kehidupan pribadinya di media sosial, sesuatu yang cukup jarang ditemui di kalangan generasi Z yang dikenal sangat aktif di dunia maya. Justru dari sikapnya ini saya belajar banyak tentang bagaimana seseorang bisa tetap autentik tanpa perlu mencari validasi dari dunia luar.
Melawan Stereotipe Generasi Z
Sering kali saya mendengar berbagai stigma tentang generasi Z---mudah menyerah, terlalu bergantung pada teknologi, kurang fokus, dan lain sebagainya. Namun, di dalam diri Rama, saya tidak menemukan sedikit pun dari stereotipe tersebut. Ia adalah pribadi yang tekun, fokus, dan sangat berdedikasi dalam setiap hal yang ia lakukan. Ketika bekerja bersama, saya melihat bagaimana ia menyelesaikan tugasnya dengan ketelitian luar biasa. Tidak ada setengah-setengah dalam dirinya; jika ia memutuskan untuk melakukan sesuatu, ia akan melakukannya dengan sebaik mungkin.
Selain itu, Rama memiliki wawasan yang luas. Ia bisa diajak berdiskusi tentang berbagai macam topik, mulai dari politik, ekonomi, teknologi, hingga sejarah. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa saya sangat menikmati waktu-waktu berdiskusi dengannya. Meskipun kami berasal dari generasi yang berbeda, perbedaan itu justru menjadi kekayaan tersendiri dalam percakapan kami. Saya sering belajar banyak dari sudut pandangnya yang segar dan inovatif, sementara ia pun terkadang mendengar cerita-cerita dari pengalaman saya di dunia kerja yang lebih dahulu saya jalani.
Sosok Cerdas yang Rendah Hati
Di era di mana banyak orang ingin menampilkan pencitraan diri terbaik mereka di media sosial, Rama memilih untuk tetap rendah hati dan tidak mencari perhatian. Kepribadiannya yang humble membuatnya semakin dihormati oleh orang-orang di sekitarnya. Ia selalu siap membantu tanpa perlu diumbar-umbar, dan inilah yang membuatnya begitu berbeda.
Dalam beberapa kesempatan, saya mengalami situasi di mana saya benar-benar membutuhkan teman untuk berdiskusi secara serius. Di saat-saat seperti itu, Rama selalu ada. Ia bukan hanya seorang pendengar yang baik, tetapi juga seorang pemikir yang tajam. Ia tidak memberikan nasihat sembarangan, melainkan selalu berbicara berdasarkan pemikiran yang matang dan wawasan yang luas. Sering kali, saya terkejut dengan bagaimana ia mampu melihat suatu masalah dari sudut pandang yang tidak terpikirkan oleh saya sebelumnya.
Lebih dari Sekadar Sahabat
Persahabatan kami tidak terbentuk dalam semalam. Saya butuh waktu untuk benar-benar mengenalnya, untuk bisa membuatnya merasa nyaman berbagi pemikiran dan ide-idenya. Namun, setelah melewati semua itu, saya menyadari bahwa Rama bukan sekadar teman biasa. Ia adalah sosok yang membuat saya melihat dunia dengan cara yang lebih luas dan lebih objektif.
Bagi saya, Rama adalah bukti bahwa persahabatan sejati tidak mengenal batasan usia, generasi, atau latar belakang. Lebih dari itu, persahabatan sejati adalah tentang bagaimana kita bisa saling belajar, saling mendukung, dan saling menghargai satu sama lain. Dengan segala kepribadiannya yang luar biasa---cerdas, rendah hati, tekun, dan selalu siap membantu---Rama telah mengajarkan saya banyak hal yang mungkin tidak akan saya pelajari dari orang lain.
Jika ada satu hal yang bisa saya ambil dari persahabatan ini, itu adalah bahwa dalam hidup, kita akan selalu dipertemukan dengan orang-orang yang bisa mengubah cara kita melihat dunia. Rama adalah salah satu dari sedikit orang yang telah menginspirasi saya untuk terus belajar, berpikir lebih kritis, dan menjalani hidup dengan lebih sederhana namun penuh makna.
Meskipun saya adalah seorang milenial dan dia seorang Gen Z, hal itu tidak pernah menjadi sekat dalam hubungan kami. Sebaliknya, justru dari perbedaan itulah kami bisa saling berbagi perspektif dan memperkaya pemahaman satu sama lain. Jika ada satu hal yang ingin saya sampaikan kepada orang-orang yang masih terjebak dalam stereotipe generasi, maka saya akan berkata: jangan pernah menilai seseorang hanya dari generasinya. Setiap individu unik, dan seperti halnya Rama, mereka mungkin memiliki sesuatu yang luar biasa untuk diajarkan kepada kita.
Rama, sahabat saya yang luar biasa, telah membuktikan bahwa perbedaan generasi bukanlah penghalang untuk menjalin persahabatan yang erat. Terima kasih, Rama, untuk setiap percakapan, setiap diskusi, dan setiap pelajaran yang telah kamu berikan. Saya beruntung bisa mengenalmu.
Menatap Masa Depan Persahabatan
Seiring berjalannya waktu, hubungan kami tetap erat meskipun kesibukan semakin bertambah. Kami mungkin tidak selalu bisa bertemu sesering dulu, tetapi setiap kali ada kesempatan, diskusi kami selalu berharga. Rama tetap menjadi seseorang yang bisa diandalkan, selalu ada di saat yang tepat, dan selalu mampu memberikan perspektif baru yang berharga.
Saya yakin bahwa di masa depan, kami akan terus berbagi cerita, berbagi wawasan, dan saling mendukung satu sama lain dalam perjalanan hidup ini. Saya belajar bahwa persahabatan sejati bukan tentang seberapa sering bertemu, tetapi tentang seberapa dalam kita bisa saling memahami dan menghargai. Dan untuk itu, saya akan selalu berterima kasih atas kehadiran Rama dalam hidup saya.
Content Competition Selengkapnya
Kisah Inspiratif Orang-Orang di Sekitarmu
MYSTERY TOPIC
Mystery Topic 4
Mudik Hijau untuk Kurangi Jejak Karbon
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025