Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Administrasi

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Pengalaman Mudik Melalui Jalur Lintas Sumatera yang Unik

3 Juni 2019   00:01 Diperbarui: 3 Juni 2019   00:22 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengalaman Mudik Melalui Jalur Lintas Sumatera yang Unik
Pengalaman Saat Mudik dokpri

Masih banyak suka dan duka lain saat mudik melalui jalur lintas Sumatera ini. Namun, rasanya tak cukup menuliskan disini. Aku hanya ingin memberi apresiasi melalui tulisan ini bagi para pengemudi. Mereka  yang berani melalui jalur lintas Sumatera ini layak disebut sebagai "Supir Medan" karena telah teruji menaklukkan medan tempuh yang begitu dahsyat.

Sebelum menutup kisah ini, ada beberapa saran untuk para pemudik. Kalau sudah lelah dalam perjalanan, beristirahatlah. Jangan tetap dipaksa untuk dilanjutkan. Cari rest area terdekat seperti SPBU, hotel, atau musala.

Beberapa hal lain juga harus diperhatikan selama perjalanan, yaitu:

1. Cek kendaraan sehingga layak jalan

Pemeriksaan terhadap kendaraan menjadi hal yang tak boleh terlewatkan sebelum melakukan perjalanan mudik. Buat suasana di dalam kendaraan menjadi nyaman bagi para penumpang sehingga saat kendaraan melintas di jalur mudik bisa aman. Aku dan keluarga pernah mengalami kondisi ban aus sehingga sulit dikendalikan oleh setir. Untung saja kejadian itu terjadi di jalan yang sepi sehingga tidak ada kendaraan lain disekitar. Dari situ kami langsung mencari bengkel terdekat.

2. Isi bensin

Jangan pernah menunda untuk isi bensin karena jarak antar kota di Pulau Sumatera sangat berjauhan. Ingat, kita juga belum tentu bisa menemukan SPBU di setiap kota.

3. Persiapan logistik

Logistik yang dibawa tentu harus diatur penempatannya di dalam mobil. Biasanya, kami membawa termos, kompor gas mini, alat makan plastik (gelas, sendok, dan piring), minuman (susu, kopi, dan teh), dan lauk pauk (tempe/tahu, ayam goreng, dan rendang). Bekal yang dibawa tentu harus yang bersifat awet, terutama untuk makanan dan minuman yang tidak gampang basi.

Beberapa tips mudik lain telah aku tulis dalam blog pribadiku. Kompasianer bisa menerapkan tips-tips tersebut untuk perjalanan mudik tahun ini. Semoga para pemudik selamat sampai tujuan yaa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun