#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id
Gagal Audisi di Televisi, Dakwahi Diri Sendiri
Dari sekian banyak pengalaman spiritual dalam hidup, ada satu pengalaman yang membekas pada diriku. Pengalaman itu membawa pada siraman rohani yang menyadarkan diri sendiri bahwa aku hanyalah makhluk Tuhan yang masih banyak kekurangan. Cerita ini diawali saat aku hendak mengikuti audisi Da'i Muda di salah satu stasiun televisi swasta 10 tahun silam.
Aku datang ke daerah Epicentrum, Rasuna Said, Jakarta Selatan untuk ikut audisi. Niatku hanya satu, bisa lolos audisi dan ikut andil untuk berdakwah dan mensyiarkan Islam kala itu. Sampai di sana, aku langsung berganti pakaian muslim supaya penampilanku lebih meyakinkan.
Formulir dan foto postcard terus aku genggam sebagai persyaratan yang harus dilampirkan. Aku menuju meja registrasi dan jumlah peserta yang mendaftar sudah ratusan. Nyaliku mulai ciut karena hal ini tidak sesuai ekspetasi.
Tapi, aku tetap sabar menunggu. Aku ambil kursi dan membaca kembali naskah ceramah yang telah aku persiapkan. Aku memang sudah latihan sebelumnya di rumah karena aku harus menunjukkan penampilan terbaik.
Hingga rasa jenuh menghampiri dan aku mulai berinteraksi dengan peserta lain yang tampak mempersiapkan diri sebelum berhadapan dengan dewan juri. Dari perkenalan itu, para peserta datang dari berbagai latar belakang. Beberapa diantaranya sudah punya pengalaman. Ada yang lulus kuliah dari luar negeri, sudah jadi hafidz quran, dan memiliki jam terbang sebagai da'i di berbagai kota.
Tiba-tiba saja azan Asar berkumandang. Aku bergegas menuju masjid untuk menunaikan salat Asar. Setelah salat, aku justru melangkah pulang ke rumah dan tidak kembali ke tempat audisi. Aku semakin tak ada nyali melihat para peserta yang menjadi sainganku tadi. Aku memutuskan mundur dari audisi sebelum berhadapan dengan dewan juri.
Sepanjang jalan aku hanya bisa meratapi dan aku merasa bahwa memang aku belum pantas untuk disebut sebagai da'i. Naskah ceramah itu kembali aku buka tahun ini dan aku rekam aksiku seolah sedang memberi siraman rohani. Semoga video di bawah ini bisa memberi arti bahwa kita harus memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya karena bulan Ramadan sebentar lagi pergi.
Yuk, kita mulai berdakwah untuk diri sendiri sebelum menyebarkan ke orang lain. Buatlah Allah senang karena syiar Islam tersampaikan. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya dengan membuat hidup kita selalu lapang dada dan bahagia.
Waktu berlalu begitu halus. Semoga saja di sisa umur ini, kita dapat dipertemukan kembali di bulan suci Ramadan berikutnya. Supaya kita bisa membersihkan diri dan meningkatkan ibadah kepada Allah SWT.