Adimbink
Adimbink Lainnya

Bukan orang hebat,yang ingin bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

TRADISI

Sebuah Tradisi Ramadan di d Desa yang Menjadi Kerinduan Para Perantau

23 Maret 2023   22:42 Diperbarui: 23 Maret 2023   23:03 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah Tradisi Ramadan di d Desa yang Menjadi Kerinduan Para Perantau
Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Ramadan adalah bulan suci bagi umat Islam di seluruh dunia. Di desa-desa, bulan Ramadan memiliki keunikan tersendiri dalam perayaannya. Desa-desa menjadi lebih ramai dan terasa semarak saat bulan ini tiba.

Di pagi hari, terdengar suara adzan yang menggema dari masjid-masjid di sekitar desa. Setelah itu, orang-orang berbondong-bondong menuju masjid untuk menjalankan ibadah shalat subuh berjamaah.

Kemudian, selama siang hari, suasana di desa terlihat lebih sepi dari biasanya karena mayoritas umat Islam sedang berpuasa. Namun, di sore hari, suasana menjadi semarak kembali karena orang-orang mempersiapkan berbuka puasa.

Ketika waktu berbuka puasa tiba, orang-orang berkumpul di masjid atau di rumah-rumah untuk membagi makanan dan minuman bersama-sama. Ada banyak hidangan tradisional yang disajikan, seperti kolak, bubur lambuk, dan kurma.

lanjut besok ya...sudah mengantuk nulisnya :)

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun