Menyingkap Rahasia Malam Lailatul Qadar
Lalu apakah sebenarnya malam kemuliaan itu, sehingga Alquran pun harus diturunkan pada malam istimewa tersebut ? Merunut kepada kepada penggunaan istilah atau kata lailatul qadar, malam qadar. Kata qadar dalam bahasa arab berarti menentukan atau ukuran. Malam yang mulia itu pasti ditujukan kepada suatu malam saat semua kadar atau ketentuan ditetapkan oleh Tuhan yang maha agung.
Peristiwa , penentuan qadar segala sesuatu, itu adalah peristiwa turunnya alquran secara keseluruhan dari langit tertinggi di ke langit dunia. Di alquran lah segala seuatu itu tentang dunia ini segala dituliskan ,ditentukan Tuhan. Tidak ada yang terlewatkan satu pun. Dan dalam peristiwa turunnya Alquran dari langit tertinggi ke langit dunia ini berlangsung dalam sekali turun. Sementara proses turunnya Alquran kepada ke bumi, sebagaimana diterima Nabi Muhammad berlangsung berangsur-angsur selama 22 tahun. 2 bulan 22 hari.
Menurut para ahli tafsir , itu dikuatkan dengan penggunaan kata anzala dalam suart Al-Qadar. Aada perbedaan antara penggunaan kata anzala dan nazala. Anzala ditujukan untuk proses satu kali turun. Sementara nazala ditujukan untuk proses turun secara berangsur-angsur atau bertahap.
Begitu mulianya malam Qadar, Alquran diturunkan dari lauhul Mahfudz ke langit dunia di malam itu . Kitab yang mulia harus diturunkan di malam yang mulia juga. Agar ummat manusia selalu mengingat dan mengamalkan ajaran alquran yang mulia hingga mendapatkan kemuliaan di hadapan Tuhan.
Tujuan Tuhan menurunkan Malam Qadar
Lalu apa sebenarnya maksud atau tujuan Tuhan menurunkan malam qadar ,di malam malam ganjil diakhir Ramadahn ? Dimana di malam itu Tuhan menggelar banyak kemuliaan di bumi. Kemuliaan yang dianugerahkan kepada seluruh hamba hamba-Nya untuk berbuat amal kebajikan di malam tersebut. Yang nilai kebaikannya dipersamakan dengan melakukan kebaikan selama seribu bulan.
Malam Qadar yang berulang hadir tiap bulan Ramadhan, kemungkinan hanya sebuah penciptaan kondisi agar manusia menggapai puncak beribadah kepada Tuhan. Yang dikondisikan dari awal Ramadhan yang penuh kegiatan ibadah hingga puncaknya mendekat akhir ramadhan, sebagaimana dicontohkan Nabi.
Di sepuluh malam awal ramadhan ummat muslim sudah melakukan banyak rangkaian ibadah . Di malam ke sebelas ke sampai dua puluh kegiatan ibadah makin ditingkatkan volume dan frekuensinya. Dan di sepuluh malam terakhir ramadhan, Nabi mengerahkan kemampuan paling maksimalnya untuk melakukan semua ibadah yang lebih dikenal sebagai iktikaf. Berdiam di masjid yang diisi dengan berbagai kegiatan ibadah. Salahsatunya dengan membaca , mengkaji dan mendalami Alquran.
Kemuliaan yang banyak dicari umat manusia, hanya bisa dicapai dengan bimbingan ajaran alquran. Semua isi Alquran bila dijalankan dengan sungguh sunguh akan melahirkan pribadi-pribadi yang mulia. Yang pada akhirnya akan mengantarkan umat manusia ke tempat yang mulia disisi Tuhan yang maha mulia.
Usaha untuk merperbaiki kualitas diri dalam beribadah ini harus berlangsung terus menerus, hingga maut menjemput. Dan Tuhan sudah menyiapkan kesempatan atau waktu khusus untuk umat manusia setahun sekali di bulan Ramadhan. Dimalam lailatul Qadar. Malam penuh kemuliaan. Sebagai bentuk rahmat Tuhan kepada seluruh hamba-Nya.
Kalau melihat contoh yang diberikan Nabi, di masa hidupnya , dalam menyambut dan mengisi bulan Ramadhan dan mengikuti apa yang diajarkan Alquran, pemahaman ini lebih bisa diterima. Wallohu a'lam bishawab.