Aditya Pratama
Aditya Pratama Mahasiswa

Aku cinta Indonesia

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Tradisi Menyambut Ramadhan di Desa Sumberejo

31 Maret 2022   22:27 Diperbarui: 31 Maret 2022   23:45 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi Menyambut Ramadhan di Desa Sumberejo
Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Cara memainkannya adalah dengan diberi karbit yang dicampur air, kemudian dimasukkan kedalam lubang yang kecil di atas bum-bumnya, kemudian ditutup rapat dan ditunggu beberapa menit. Setelah dirasa cukup, lubang itu dibuka dan sesegara mungkin disulut dengan api dan kemudian meledak seperti meriam. Memang permainan ini bisa diakatakan sedikit ekstrim jika tidak dimainkan dengan hati-hati.

Pada saat hari-hari puasa berlangsung suasananya seperti tidak pernah sepi bahkan sampai malam hari pun biasanya masih ramai. Setelah sholat tarawih dilakukan, ada kegiatan tadarus Al-Quran. 

Hal inilah yang membuat suasana malam pada bulan Ramadhan berbeda dengan malam-malam yang lainnya. Ada juga orang tua maupun pemuda yang setelah melakukan tadarus mereka tidak tidur sampai sahur untuk sekedar ngopi atau melakukan hal lainnya bersama teman-temannya. Biasanya menjelang sahur, ada juga remaja atau pemuda yang berkeliling untuk membangunkan sahur.

Mungkin itu saja budaya-budaya yang masih berjalan di desa ini untuk menyambut bulan Ramadhan. Semoga Ramadhan kali ini tidak ada hal apapun yang mengganggu dan menghalangi untuk memaksimalkan beribadah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun