Pemburu hikmah kehidupan, dengan merenungi ayat-ayat di alam semesta dan di kitab suci, dan mengkaji perjalanan sejarah manusia
Hikmah Puasa (4) - Meningkatkan Kecerdasan Spiritual (Menggapai Derajat Takwa)
Para ulama generasi kemudian menjelaskan lagi dengan sebuah kalimat yang sering kita dengar dari taushiyah para ustadz maupun sambutan para pejabat, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Takwa menurut Al-Quran
Sudah banyak penjelasan tentang takwa, namun sepertinya belum banyak yang menyadari bahwa kriteria takwa sudah dijelaskan di 6 ayat sebelum ayat perintah puasa, yakni di Surat Al-Baqarah 2:177).
Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (QS 2:177)
Lihat saja kalimat penutupnya, mereka itulah yang benar (imannya) dan mereka itu orang-orang yang bertakwa. Intinya kalau kita gali, maka kita akan menemukan bahwa takwa mengandung prinsip-prinsip dasar Islam seperti Iman, Amal, dan Akhlaq/Ihsan.
Ayat yang berbicara tentang hakekat kebaikan itu menyinggung masalah terkait Rukun Iman, seperti iman kepada Allah, Hari Akhir (kiamat), malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan nabi-nabi-Nya.
Lalu masuk ke bab amal yang merupakan bagian dari Rukun Islam, yakni memberikan harta (infaq) kepada beberapa orang yang membutuhkan... Juga ada amal ibadah terkait shalat dan zakat.
Terakhir dilengkapi dengan bab akhlak, yakni memenuhi janji ketika sudah berjanji. Hal yang sangat sulit dipenuhi oleh bangsa Indonesia yang terkenal dengan hobi jam karet. Juga ada akhlak sabar ketika menghadapi kesulitan. Kalau soal ini bangsa Indonesia bisa dianggap lulus karena dikenal cukup sabar.
Ciri-ciri ini juga sudah dijelaskan di bagian awal Al-Baqarah 2:2-5, seperti iman kepada hal yang ghoib, shalat, dan infaq. Hanya saja dilengkapi dengan tambahan khusus, bahwa orang-orang yang bertakwa menjadikan Al-Quran sebagai panduan hidupnya, menjadi referensi utama dalam menjalani perjalanan hidupnya.
Shalat Malam tanda Ketakwaan
Di bulan Ramadhan umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakan shalat malam, dalam bentuk tarawih atau tahajjud. Shalat malam akan meningkatkan keimanan dan hubungan dengan Allah. Dan ternyata, ini adalah sebuah amalan yang menjadi ciri khas orang bertakwa.
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan mata air, mereka mengambil apa yang diberikan Tuhan kepada mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat baik; mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam; dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah).
(QS 51:15-18)