Jemaah Masjid Raya Baiturrahman Jateng Ikuti Kajian Menjelang Iftar dengan Hikmat
Jurnalistik.com, Semarang (28/4) -- "Anda bisa merasakan iman jika Anda berteman dengan orang sholeh dan memiliki kekasih tetapi hal tersebut dilakukan karena Anda mencintai Allah SWT."
Dengan tema "al-qur'an pembimbing bagi manusia" Dr. Hatta Abdul Mailk, M.Si sebagai pengisi ceramah menuntun dan memberikan banyak pemahaman yang sangat bermanfaat. Sesungguhnya iman seseorang akan diketahui ketika telah mendapatkan ujian dari Allah SWT. Al-Qur'an sebagai kitab suci umat beragama muslim terus menunjukkan relevansinya sebagai sumber bimbingan spiritual dan moral bagi manusia.
Halawatal Iman "Seorang Hamba yang sudah mendapatkan manisnya iman akan merasa nikmat dalam melakukan ketaatan, seperti nikmatnya puasa. Tidak ada pada diri kalian manisnya iman, jika kalian mencintai seseorang karena Allah SWT. - Dr. Hatta Abdul Mailk, M.Si.
Mengutip pada sebuah hadits Rasulullah yang mengatakan bahwa ada tiga syarat supaya seorang Muslim dapat merasakan manis dan nikmatnya iman. pertama, mencintai Allah SWT dan Rasulnya dibandingkan dengan siapapun. Kedua, mencintai orang lain karena Allah SWT bukan karena dunia. Ketiga, menjaga keimanan dan menjauhkan kekufuran.
Tidak hanya menghadiri kajian menjelang iftar namun, jemaah juga diberikan takjil gratis dari panitia Masjid Raya Biturrahman agar bisa berbuka puasa bersama. "Diharapkan acara kajian menjelang iftar dan berbagi takjil di Masjid Raya Baiturrahman ini menjadi ladang pahala dan keberkahan bagi kita semua". Ucap salah satu panitia acara di Masjid Raya Baiturrahman.
Salah satu jemaah yang hadir dalam kajian menjelang iftar menilai bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi pendengar. "Dibulan Ramadhan yang penuh rahmat ini, saya menghadiri kajian dengan niat menunggu waktu berbuka dengan kegiatan yang semoga bermanfaat dan menjadi berkah baut saya maupun jemaah lainnya," kata Diana.
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?
