Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Freelancer

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Lautan Hikmah Puasa Ramadan: Meredam Risiko Penyakit Kronis

13 Maret 2024   11:47 Diperbarui: 13 Maret 2024   11:52 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lautan Hikmah Puasa Ramadan: Meredam Risiko Penyakit Kronis
 Puasa Ramadan menghadirkan hikmah yang luar biasa bagi kesehatan | lustrasi gambar: freepik.com / freepik

Ramadan, bulan yang dinanti-nantikan oleh umat Islam di seluruh dunia, menyimpan begitu banyak keajaiban dan hikmah bagi segenap manusia di dunia. Bahkan bukan hanya kalangan muslim yang menikmatinya, mereka dari umat agama lain atau yang tidak memiliki agama sekalipun juga tersentuh hikmahnya.

Momentum Ramadan adalah waktu untuk refleksi spiritual, pembersihan jiwa, dan (ternyata) juga membawa manfaat kesehatan yang signifikan. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh The London Ramadan Study (LORENS), peneliti menemukan bahwa puasa Ramadan dapat memiliki dampak positif pada kesehatan metabolik dan risiko penyakit kronis.

Dalam artikel berjudul Metabolomics of Ramadan Fasting and Associated Risk of Chronic Deseases ini, kita akan menyelami kedalaman dari penemuan tersebut. Mencari tahu bagaimana puasa Ramadan memperbaiki metabolisme tubuh dan meredam risiko penyakit kronis, serta implikasinya bagi kesehatan kita secara keseluruhan.

Perubahan Metabolik Selama Puasa Ramadan

Puasa Ramadan bukanlah sekadar menahan diri dari makanan dan minuman sedari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Hal ini juga memengaruhi cara tubuh kita memproses energi dan nutrisi.

Studi LORANS meneliti efek puasa Ramadan pada profil metabolik individu yang mana hasilnya menunjukkan bahwa puasa Ramadan berhubungan dengan perubahan pada 14 metabolit yang beragam seperti penanda peradangan, asam amino, badan keton, metabolit terkait glikolisis, trigliserida, dan beberapa kelas lipoprotesin.

Dalam penelitian tersebut, metabolit diperiksan dari partisipan penelitian pada masa sebelum dan sesudah puasa Ramadan. Hasilnya cukup menakjubkan dimana skor metabolik untuk beberapa penyakit kronis seperti kanker paru-paru, kanker usus besar, dan kanker payudara lebih rendah pada periode setelah puasa Ramadan.

 

Pengurangan Risiko Penyakit Kronis

Salah satu aspek paling menarik dari penelitian ini adalah bagaimana puasa Ramadan dapat mempengaruhi risiko penyakit kronis. Temuan dari LORANS menunjukkan beberapa hal penting berikut dimana ujungnya adalah puasa Ramadan membantu mengurangi risiko beberapa penyakit kronis, seperti kanker paru-paru, kanker usus besar, dan kanker payudara.

Berikut adalah lima catatan atau temuan penting yang didapatkan dari penelitian tersebut :

1.) Perbaikan Profil Metabolik

Puasa Ramadan terkait dengan perubahan pada metabolit yang berkaitan dengan penanda peradangan, asam amino, dan lipoprotein. Ini menunjukkan adanya perbaikan pada metabolisme tubuh yang dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit kronis.

2.) Pengendalian Glikemia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun