Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Freelancer

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Zakat Langsung atau Lewat Perantara Amil Zakat, Mana yang Lebih Berdampak Sosial?

15 Maret 2024   13:36 Diperbarui: 16 Maret 2024   00:30 2484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zakat Langsung atau Lewat Perantara Amil Zakat, Mana yang Lebih Berdampak Sosial?
 Zakat langsung lebih berdampak terhadap interaksi sosial? | lustrasi gambar: Freepik

Sementara itu, untuk kohesi sosial sendiri berkaitan dengan kepaduan yang mempertahankan kelangsungan masyarakat atau kelompok sosial.

Dengan kata lain, solidaritas mekanik dan kohesi sosial ini mengarah pada hubungan interaksi sosial yang harmonis dan bersahabat.

Dalam sebuah artikel penelitian berjudul Ramadan: The month of fasting for muslim and social cohesion-mapping the unexplored effect ditemukan bahwa aktivitas kedermawanan berupa zakat dan infaq mampu memperkuat kohesi sosial serta solidaritas mekanik di kalangan umat muslim.

Efek ini saya kira akan lebih dirasakan oleh masing-masing individu pembayar zakat manakala mereka melakukan interaksi langsung dengan para mustahiq zakatnya.

Lantas, apakah ini berarti badan amil zakat tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap interaksi sosial? Khususnya terkait dengan solidaritas mekanik dan kohesi sosial?

Belum tentu.

Peran amil zakat diperlukan untuk memastikan pembagian zakat terjadi secara merata. Coba bayangkan ketika ada tetangga yang sangat miskin lantas semua tetangga yang lain berduyun-duyun membayarkan zakat kepadanya. Akhirnya, beberapa tetangga lain yang juga kurang mampu secara ekonomi (tapi masih lebik baik kondisinya), menjadi terabaikan.

Hal ini tentu tidak tepat juga. Sehingga dengan keberadaan amil zakat maka upaya pembagian zakat fitrah bisa berlangsung secara lebih proporsional. Proporsionalitas inilah yang memungkinkan terjadi legowo antar anggota masyarakat. Hal ini diperlukan juga untuk mewujudkan interaksi sosial yang harmonis dan bersahabat.

Jadi, mana yang lebih berdampak sosial? Membayar zakat secara langsung atau lewat perantara amil zakat? Saya kira ini kembali pada perspektif dan keyakinan kita masing-masing.

 Maturnuwun.

Agil Septiyan Habib Esais, dapat dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun