Influencer Manusia vs Virtual, Mana Lebih Tepat untuk Promosi Produk Identik Ramadan?
Tentunya hal ini dapat mempengaruhi konsistensi dan ketersediaan mereka untuk berinteraksi dengan follower dan mempromosikan produk bisnis yang identik Ramadan.
Potensi Kesalahan dan Kontroversi
Sebagaimana layaknya manusia, influencer manusia rentan terhadap kesalahan dan kontroversi yang dapat merusak citra mereka. Kesalahan dalam promosi produk Ramadan atau kontroversi yang terkait dengan perilaku mereka selama bulan suci ini dapat berdampak negatif pada citra merek yang mereka promosikan.
Kondisi ini tentunya patut diwaspadai sekaligus diantisipasi oleh para pelaku bisnis agar tidak menjadi blunder nantinya.
Keunggulan Influencer Virtual
Sebagai sesuatu yang lahir dari teknologi, influencer virtual pun membawa serta karakteristik dari hal itu dan menjadikannya sebagai keunggulan tersendiri dibanding influencer manusia, yaitu :
Konsistensi dan Ketersediaan
Influencer virtual tidak terpengaruh oleh keterbatasan fisik ataupun waktu. Mereka dapat tetap konsisten dan tersedia untuk interaksi dengan follower mereka sepanjang waktu, termasuk selama bulan Ramadan yang sibuk. Bahkan influencer virtual sangat memungkinkan untuk bekerja selama 24 jam tanpa henti.
Kreativitas dan Inovasi
Seiring tidak terikatnya oleh keterbatasan fisik, influencer virtual memiliki keunggulan dalam hal kreativitas dan inovasi. Mereka dapat memberikan konten yang kreatif dan inovatif dengan lebih mudah, sehingga membuat promosi produk Ramadan menjadi lebih menarik dan berbeda.
Kekurangan Influencer Virtual
Namun, memang tidak ada sesuatu yang sempurna. Terlebih influencer virtual adalah bagian dari karya manusia yang tentu memiliki kekurangan tersendiri, diantaranya :
Kurangnya Keaslian
Salah satu kelemahan utama influencer virtual adalah kurangnya keaslian. Karena mereka merupakan identitas yang dibuat secara sengaja, follower mungkin merasa kurang terhubung secara emosional atau meragukan kejujuran mereka dalam merekomendasikan produk Ramadan.
Sulit Membangun Hubungan Emosional
Influencer virtual barangkali menghadapi kesulitan dalam membentuk hubungan parasosial yang kuat dengan follower mereka. Karena kurangnya faktor kemanusiaan dan pengalaman hidup yang sebenarnya, ikatan emosional antara influencer virtual dan follower-nya mungkin tidak sekuat yang terjadi dengan influencer manusia.
Pilihan Terbaik
Dalam memilih antara influencer manusia dan virtual untuk mempromosikan produk identik Ramadan, penting untuk mempertimbangkan karakteristik unik dari masing-masing jenis influencer serta kebutuhan dan preferensi target pasar kita.
Jika para pelaku bisnis menekankan pentingnya keaslian dan koneksi emosional dengan konsumen, maka influencer manusia mungkin merupakan pilihan yang lebih baik. Namun, jika mereka ingin memanfaatkan konsistensi dan kreativitas tanpa terikat oleh keterbatasan fisik, maka influencer virtual bisa menjadi solusi yang efektif.