Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Freelancer

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Influencer Manusia vs Virtual, Mana Lebih Tepat untuk Promosi Produk Identik Ramadan?

18 Maret 2024   15:21 Diperbarui: 18 Maret 2024   15:23 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Influencer Manusia vs Virtual, Mana Lebih Tepat untuk Promosi Produk Identik Ramadan?
Peran influencer sangat diperlukan untuk mengerek produk bisnis yang identik Ramadan | lustrasi gambar : freepik.com / DC Studio

Tentunya hal ini dapat mempengaruhi konsistensi dan ketersediaan mereka untuk berinteraksi dengan follower dan mempromosikan produk bisnis yang identik Ramadan.

  • Potensi Kesalahan dan Kontroversi

Sebagaimana layaknya manusia, influencer manusia rentan terhadap kesalahan dan kontroversi yang dapat merusak citra mereka. Kesalahan dalam promosi produk Ramadan atau kontroversi yang terkait dengan perilaku mereka selama bulan suci ini dapat berdampak negatif pada citra merek yang mereka promosikan.

Kondisi ini tentunya patut diwaspadai sekaligus diantisipasi oleh para pelaku bisnis agar tidak menjadi blunder nantinya.

Keunggulan Influencer Virtual

Sebagai sesuatu yang lahir dari teknologi, influencer virtual pun membawa serta karakteristik dari hal itu dan menjadikannya sebagai keunggulan tersendiri dibanding influencer manusia, yaitu :

  • Konsistensi dan Ketersediaan

Influencer virtual tidak terpengaruh oleh keterbatasan fisik ataupun waktu. Mereka dapat tetap konsisten dan tersedia untuk interaksi dengan follower mereka sepanjang waktu, termasuk selama bulan Ramadan yang sibuk. Bahkan influencer virtual sangat memungkinkan untuk bekerja selama 24 jam tanpa henti.

  • Kreativitas dan Inovasi

Seiring tidak terikatnya oleh keterbatasan fisik, influencer virtual memiliki keunggulan dalam hal kreativitas dan inovasi. Mereka dapat memberikan konten yang kreatif dan inovatif dengan lebih mudah, sehingga membuat promosi produk Ramadan menjadi lebih menarik dan berbeda.

Kekurangan Influencer Virtual

Namun, memang tidak ada sesuatu yang sempurna. Terlebih influencer virtual adalah bagian dari karya manusia yang tentu memiliki kekurangan tersendiri, diantaranya :

  • Kurangnya Keaslian

Salah satu kelemahan utama influencer virtual adalah kurangnya keaslian. Karena mereka merupakan identitas yang dibuat secara sengaja, follower mungkin merasa kurang terhubung secara emosional atau meragukan kejujuran mereka dalam merekomendasikan produk Ramadan.

  • Sulit Membangun Hubungan Emosional

Influencer virtual barangkali menghadapi kesulitan dalam membentuk hubungan parasosial yang kuat dengan follower  mereka. Karena kurangnya faktor kemanusiaan dan pengalaman hidup yang sebenarnya, ikatan emosional antara influencer virtual dan follower-nya mungkin tidak sekuat yang terjadi dengan influencer manusia.

Pilihan Terbaik

Dalam memilih antara influencer manusia dan virtual untuk mempromosikan produk identik Ramadan, penting untuk mempertimbangkan karakteristik unik dari masing-masing jenis influencer serta kebutuhan dan preferensi target pasar kita.

Jika para pelaku bisnis menekankan pentingnya keaslian dan koneksi emosional dengan konsumen, maka influencer manusia mungkin merupakan pilihan yang lebih baik. Namun, jika mereka ingin memanfaatkan konsistensi dan kreativitas tanpa terikat oleh keterbatasan fisik, maka influencer virtual bisa menjadi solusi yang efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun