Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Freelancer

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ketika Tidak Ada Ajakan untuk Bukber Ramadan

19 Maret 2024   14:50 Diperbarui: 19 Maret 2024   14:56 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika Tidak Ada Ajakan untuk Bukber Ramadan
 Bukber Ramadan sebaiknya lebih selektif dilakukan | lustrasi gambar : pixabay.com / OleksandrPidvalnyi

Yang uangnya pas-pasan jangan  belagu bukber sana sini. Sedangkan yang finansialnya mapan alangkah baiknya memahami keadaan. Jangan main tembak ajak bukber serampangan tanpa melihat kondisi sekitar. Paham momen. Kenali situasi.

Karena, Ramadan tanpa bukber tetap akan menjadi Ramadan. Poinnya bukan pada ada tidaknya ritual bukber, melainkan sejauh mana kita memperlakukan Ramadan secara layak dan terhormat.

Apakah mengadakan bukber termasuk diantaranya?

Anti Galau Tak Diajak Bukber

Mungkin ada yang beranggapan ketika seseorang tidak diajak bukber itu artinya ia tidak diakui keberadaannya secara sosial. Rasanya penilaian semacam itu terlalu dangkal. Bagaimana mungkin ada tidaknya kita hanya diukur dari sesuatu semacam itu. Kalaupun ada yang merasa demikian, itu hanyalah asumsi pribadi saja.

Justru ketika tidak mendapat undangan bukber, khususnya yang berbayar, kita mestinya bersyukur karena pengeluaran tidak bertambah. Juga tidak sampai harus meninggalkan kebiasaan ibadah pasca berbuka. Semisal sholat maghrib berjamaan, sholat tarawih berjamaah, tadarusan di musholla, dan lain sebagainya.

"Tapi kan jadi gak bisa ketemu teman-teman ?"  Ya elah, memangnya secetek itu penilanmu atas pertemuan dengan seorang teman?

Aku pribadi sih memandang bukber Ramadan dengan biasa-biasa saja. Ada ajakan ya ikut semisal waktunya memungkinkan. Kalau banyak ajakan pasti juga mikir-mikir dulu untuk semua diiyakan. Mesti selektif menentukan pilihan.

Kunci utamanya menurutku itu jangan memaksakan diri dan keadaan. Syukur kalau bisa ikutan. Tapi, jangan terlalu risau manakala belum berkesempatan. InsyaAllah di lain waktu kita bisa bertemu.

So, jangan galau ya kalau tidak ada yang mengajak bukber. Ramadan masih bersamamu.

 

Maturnuwun.

Agil Septiyan Habib Esais, dapat dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun