agoeng widyatmoko
agoeng widyatmoko Wiraswasta

Saya adalah pemerhati bangsa dan sekaligus praktikan yang peduli pada perubahan diri dan lingkungan. Untuk hidup, saya menulis banyak hal. Dan kini, saya hidup untuk menulis dan menginspirasi dengan cara-cara yang sederhana, namun mudah dimengerti dan dipraktikkan bersama.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Bukber Sambil Reunian Itu Berat, Awas, Masa Lalu Bisa Menjerat

15 Maret 2024   09:42 Diperbarui: 15 Maret 2024   13:52 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukber Sambil Reunian Itu Berat, Awas, Masa Lalu Bisa Menjerat
Ai creation_Freepik

"Eh... bener juga ya? Jadi, kalau misal ada proyek senilai 100 juta, pajaknya naik 9 juta sendiri ya?"

Inilah cilakanya bukber disambi ngomongin politik. Bareng teman lama beda kubu pula. Kalau masalah masa lalu saja bisa jadi perang bubat, apalagi kalau urusan sudah ke urusan pajak. Belum lagi kalau yang diomongin soal kecurangan pemilu. Sampai pemilu 5 tahun lagi, sepertinya nggak bakal tuntas dibahas. 

Sudahlah, makanya bukber ya sudah bukber saja. Makan enak, wareg, sambil ngobrolin yang ringan-ringan laah. 

"Apa misalnya?"

"Misal kenapa Manchester United belum sembuh dari hobi kalah..."

"Ealaaah.. ini bikin ribut lagi... mendingan MU lah, udah berkali-kali juara, lah ini Arsenal hanya suka jadi tim nyaris juara..."

Bukber bareng kawan lama memang sering jadi ajang guyonan dan ejekan. Maka, kalau ada yang malas ikut reuni, biasanya karena menghindari hal yang tak mengenakkan. Bukan malas berkawan. Tapi, daripada berujung pada pertikaian. Lah wong grup di WA saja sudah sering saling sikut dan tendang, apalagi ketemu langsung menatap lawan, eh kawan. 

Tapi, kalau bukber itu dilaksanakan di istana negara mungkin beda lagi. Kalau yang datang diundang rakyat kebanyakan, bisa jadi itu ujungnya pencitraan. Tapi kalau yang diundang kawan---atau lawan---lama, bisa jadi ujungnya tawar menawar...

"Proyekan ya?" sahut seorang teman lugas.

"Bukaaan... tawar menawar hati yang terluka oleh kekalahan..."

"Hus... ini bukber reunian. Bukan saatnya omongin politik apalagi soal pacar-pacaran. Ada yang lebih penting..."

"Apa tuh?"

"Harga sembako masih naik... "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun