Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com
Sahur dengan Menu Tinggi Serat, Siapa Takut!
Alhamdulillah ya Rabb, disampaikan umur di Ramadan tahun ini. Di usia yang sudah tidak muda, banyak kejadian ramadan saya jalani. Seperti cerita di atas, kalap mengonsumsi makanan. Dan Ramadan tahun ini, kesempatan memperbaiki diri.
Semoga kita semua, termasuk golongan orang yang beruntung. Tak henti belajar dan terus belajar, mengilmui diri, mengendalikan hawa nafsu. Mereguk hikmah Ramadan, membawanya dalam kehidupan sehari-hari.
Saya ingat nasehat dokter dan ahli nutrisi, di awal diet 8 tahun lalu. Bahwa mengonsumsi asupan kaya serat, sangat dianjurkan. Serat membantu detox, berfungsi mengikat racun di dalam tubuh.
Indikasi racun keluar dari tubuh, saat BAB (buang air besar) warna kotoran hitam pekat. Awal yang baik, musti diteruskan dan jangan dihentikan. Ketika konsumsi sehat dipertahankan, perlahan-lahan warna BAB terang.
Saya merasakan sendiri, tubuh lebih ringan setelah rajin konsumsi serat. Tentunya dibarengi minum air putih, dan aktivitas fisik yang cukup. Sahur dan berbuka, menjadi waktu ideal mengonsumsi serat. Sebagai persiapan energi sampai berbuka, meminimalisir sumber gula.
Kompasianer's, bisa sahur dengan sayuran, buah, baik organic atau dibuat salad. Salad ditaburi suwiran daging bakar, atau olahan rebus lainnya. Teman-teman yang ingin praktek, sebaiknya bertahap. Mencari referensi yang valid, usahakan diserati ahli nutrisi.
So,sahur dengan menu tinggi serat, siapa takut !