Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com
Lelaki Rendah Hati Pemantik Semangat Mengaji
Itulah, lelaki sederhana pemantik semangat mengaji.
-------
Saya sangat maklum, ketika Ustad tidak mengenali saya. Ketika itu 4 tahun saya ngontrak, berjarak sekira 200 meter dari masjid.
Menjadi jamaah sholat isya dan subuh, tiga waktu sholat lainnya ditunaikan di kantor, di perjalanan pulang, atau di rumah. Beliau mengimami banyak makmum, wajar tidak hapal satu persatu makmum. Kecuali jamaah tetap, kecuali pengurus atau yang intens berkomunikasi.
Belasan tahun menekuni hal yang sama, tentu membutuh komitmen dan ketelatenan yang luar biasa. Termasuk menghadapi iming-iming, bidang lain yang lebih menjanjikan uang.
Tetapi bahwa kesungguhan mengutamakan Qur'an dibuktikan, beliau memilih undur diri sebagai pekerja kantoran. Menghindari besarnya godaan duniawi, sebelum berkecimpung dan jatuh terlampau jauh..
Lelaki Rendah Hati Pemantik Semangat Mengaji
Kini saya menjadi salah satu murid mengaji, di akhir pekan setelah subuh. Kami para bapak paruh baya dan lansia, belajar mengeja satu persatu huruf Hijaiyah. Belajar melafalkan dengan tartil, meski lidah ini kerap kali belibet.
Saya kerap ketukar-tukar, mengingat panjang pendek dan tekanannya saat membaca. Aturan soal ketukan bacaan, menjadi PR yang saya belum temukan kuncinya. Memang huruf Arab tidak mudah, beda pelafalan bisa menyebabkan beda arti.
Tetapi bahwa belajar Qur'an pahalanya luar biasa, itu yang selalu ditekankan Ustad. Jangankan yang sudah membaca dengan tartil, dan paham aturan sampai menghafalkan 30 juzz. Yang mengaji dengan terbata- bata seperti saya, dijanjikan ganjaran tak kalah menakjubkan.
Content Competition Selengkapnya
Kisah Inspiratif Orang-Orang di Sekitarmu
MYSTERY TOPIC
Mystery Topic 4
Mudik Hijau untuk Kurangi Jejak Karbon
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025