Agung MSG
Agung MSG Wiraswasta

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Waktu Sahur: Menjadi Waktu Berharga untuk Membangun Spiritualitas

7 April 2023   06:33 Diperbarui: 7 April 2023   06:36 1048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Waktu Sahur: Menjadi Waktu Berharga untuk Membangun Spiritualitas
Sebelum pagi menghampiri, waktu sahur indah terasa bila diisi dengan membaca Al Quran, buku agama dan membuat hurnal harian spiritual | Dokpri

Ritual Jurnal Harian Spiritual di Bulan Ramadhan

Selain membaca Al Quran dan membaca buku agama, ada satu cara isian waktu yang inspirastif, sekaligus menantang. Yaitu membuat ritual jurnal harian spiritual dengan menuliskan sedikit pengetahuan, pengalaman dan inspirasi berkait dengan bulan suci Ramadan. Bagi saya pribadi ini sangat menantang. Dalam tempo yang pendek ini dan otak masih segar, saya menuliskan ide-ide pokok di Microsoft Word. Kadang, untuk mengikat makna atas ide ini saya pakai mind maps. Atau menuliskan ide-ide itu di sebuah buku. Tak ada yang baku. Yang penting, cepat menuliskan ide-ide itu dengan media apa saja untuk mengikat makna.

Dari ide-ide kunci itulah, di waktu luang saya menuliskan semua itu untuk menjadi sebuah artikel. Ada yang baca atau tidak, dapat apresiasi headline atau highlight, tidak saya pikirkan. Yang penting, saya bisa menuangkan gagasan itu menjadi sebuah konsep yang "utuh" dalam sebuah tulisan. Karena sebuah tulisan atau artikel (blog post), adalah salah satu dari 12 warisan terbaik yang bisa kita tinggalkan di dunia ini.

Seorang sahabat pernah memotivasi saya, tuliskan yang yang terbaik. Dan biarkan itu jadi jejak digital yang bisa dibaca, dinikmati dan memberi manfaat pada banyak orang.

Ritual jurnal harian spiritual sendiri adalah kegiatan mencatat dan merefleksikan pengalaman dan perasaan dalam hubungan dengan Tuhan selama bulan Ramadhan. Cara melakukannya adalah dengan menulis pengalaman dan refleksi secara teratur dalam buku jurnal setiap hari setelah sahur atau sebelum tidur malam.

Manfaat dari membuat ritual jurnal harian spiritual antara lain membantu seseorang memperdalam pemahaman tentang agama dan meningkatkan kesadaran diri. Selain itu, melalui ritual jurnal harian spiritual, seseorang dapat mengevaluasi dirinya sendiri dan mengetahui potensi diri yang belum terungkap.

Contoh topik yang dapat dijadikan materi untuk ritual jurnal harian spiritual antara lain bermacam-macam. Beberapa di antaranya adalah pengalaman selama ibadah sholat, renungan tentang makna puasa, refleksi tentang kesabaran dan keteguhan hati, dan sebagainya.

 

7 Teknik Membuat Jurnal Harian Spiritual yang Efektif dan Inspiratif

Membuat jurnal harian spiritual bisa menjadi kegiatan yang bermanfaat dan membantu seseorang untuk memperdalam pemahaman tentang diri sendiri dan hubungannya dengan Tuhan. Berikut ini adalah beberapa teknik yang bisa digunakan untuk membuat jurnal harian spiritual yang efektif dan inspiratif :

1. Menentukan tujuan. Tentukan tujuan dari membuat jurnal harian spiritual, seperti mencatat pengalaman spiritual. mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam hidup, atau mencatat proses pencapaian tujuan spiritual.
2. Menentukan frekuensi. Tentukan frekuensi membuat jurnal harian spiritual, apakah setiap hari atau beberapa kali dalam seminggu.
3. Membuat rencana. Membuat rencana untuk membuat jurnal harian spiritual, termasuk waktu yang tepat dan tempat yang nyaman.
4. Menulis dengan jujur. Menulis dengan jujur tentang pengalaman dan perasaan yang dialami, tanpa ada rasa takut atau malu.
5. Mencatat pencapaian. Selain mencatat pengalaman dan perasaan, juga mencatat pencapaian dalam mencapai tujuan spiritual.
6. Menggunakan mind maps. Menggunakan mind maps untuk mencatat ide-ide dan gagasan yang muncul dalam proses menulis jurnal harian spiritual.
7. Menciptakan suasana yang nyaman. Menciptakan suasana yang nyaman dan tenang, seperti menggunakan musik yang menenangkan atau membuat aromaterapi yang menenangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun