Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com
Mengabadikan Kekeluargaan dalam Gambar: Berburu Foto-Foto Menawan Momen Lebaran
Makna lebaran dan budaya di dalamnya, sangat erat kaitannya dengan kebersamaan dan kekeluargaan. Lebaran menjadi momen penting di mana seluruh keluarga berkumpul untuk bersilaturahmi dan saling memaafkan.
Lebaran adalah saat yang paling ditunggu-tunggu di setiap tahunnya. Sebuah momen indah yang dirayakan bersama keluarga dan sahabat-sahabat terdekat. Namun, di tengah kebahagiaan dan keceriaan itu, ada satu hal yang selalu membuatku terpikat dan terobsesi: berburu foto-foto cantik yang bisa diabadikan sebagai kenangan indah.
Berburu foto momen lebaran sebenarnya bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan ketelitian dalam mencari momen-momen yang pas dan alami, serta kemampuan dalam mengambil foto dengan komposisi, angel, dan pencahayaan yang tepat. Tak jarang, kita harus sabar menunggu momen yang tepat untuk mengambil gambarnya.
Namun, ketika kita berhasil mengabadikan momen yang indah, rasanya begitu memuaskan dan berharga. Foto-foto yang kita ambil akan menjadi kenangan yang tak terlupakan, dan akan selalu menghangatkan hati saat kita melihatnya kembali di tahun-tahun mendatang.
Saat berburu foto momen lebaran, kita bisa mengambil gambar saat nenek sedang membuat opak dengan penuh kesabaran dan cinta. Atau saat bibi sibuk mengawasi suluh kayu bakar untuk merebus gelondongan ayam yang lezat. Kita juga bisa mengabadikan momen ketika Uwa membuat ketupat dengan mahirnya, atau paman yang sedang memanggang sate yang menggoda selera.
Namun, momen yang paling indah adalah saat anak-anak lucu dan cantik sedang menghitung uang di antrean salaman. Saat itu, kita bisa mengambil foto dengan angle yang tepat, sehingga momen itu terlihat lebih natural dan menggemaskan. Juga, momen sajian ketupat lengkap dengan Gulai Nangka, Rendang, Soto Banjar, Ikan Kuah Kuning, Acar, dan Kerupuk Udang bisa menjadi objek foto yang indah dan menawan.
Tak hanya itu, saat lebaran kita juga bisa berkumpul dengan sahabat-sahabat terdekat di kampung halaman. Berfoto bersama sahabat-sahabat kecil dulu bisa menjadi kenangan yang indah, dan foto itu akan selalu mengingatkan kita pada masa-masa kecil yang penuh keceriaan dan tawa.
Lebaran memang momen yang indah dan penuh kebahagiaan. Namun, bagi saya, berburu foto-foto cantik saat lebaran adalah momen yang tak kalah indah dan berharga. Momen-momen yang saya abadikan akan selalu menjadi kenangan indah yang tak akan pernah terlupakan.
Berburu foto saat lebaran bukan hanya sekedar mengabadikan momen, tapi juga sebuah cara untuk merayakan kebersamaan dan kekeluargaan. Saat momen lebaran tiba, keluarga besar berkumpul dari berbagai penjuru untuk merayakan hari yang fitri ini. Meskipun mungkin ada perbedaan dalam pandangan, kepribadian atau bahkan pandangan politik, namun semua itu tidak terlalu penting saat merayakan lebaran. Yang terpenting adalah nilai-nilai kebersamaan, kekeluargaan, dan kerukunan yang terus dijaga.
Berburu foto momen lebaran sebelum, selama, dan sesudah lebaran bukan hanya tentang mengambil gambar, tetapi juga tentang mengalami dan merasakan suasana lebaran yang indah. Momen-momen seperti bermaaf-maafan, saling berkirim kartu ucapan, dan merasakan ketupat dan opor yang enak bersama-sama dengan keluarga besar, semua itu membuat kita merasa bahwa kebersamaan itu tak tergantikan dengan apapun. Sebuah kebahagiaan yang tak bisa dibeli dengan uang, kekayaan, atau popularitas.
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?
